×
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan di Sungai Brantas serta mengetahui gerakan lingkungan yang dilakukan untuk pemulihah Sungai Brantas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gerakan sosial baru dari Rajendra Singh. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode etnografi. Data didapatkan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah Ecoton, masyarakat dampingan Ecoton di bagian hulu dan hilir Sungai Brantas, dan sekolah dampingan Ecoton. Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Dalam Analisa data peneliti menggunakan pandangan Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian datam dan menarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian ditemukan permasalahan-permasalah yang terjadi di Sungai Brantas mulai dari hulu hingga hilir sungai. Terdapat lima masalah yang ditemukan dalam penelitian ini. Pertama, masalah di hulu Sungai Brantas adalah alih fungsi lahan dan illegal logging. Kedua, maraknya bangunan liar yang berdiri dibantaran sungai, ketiga, pencemaran domestik yang berasal dari rumah tangga. Pendirian bangunan di bantaran sungai memudahkan masyarakat untuk membuang sampah domestik ke Sungai Brantas. Sampah yang dominan dibuang ke Sungai Brantas adalah sampah popok, dampak dari sampah popok dapat membahayakan manusia dan ikan di Sungai Brantas. Keempat adalah pencemaran limbah industri yang melebihi baku mutu. Seringnya industri membuang limbahnya ke sungai tanpa melalui pengelolaan limbah sesuai prosedur menimbulkan masalah baru yaitu ikan mati masal. Masalah ikan mati massal ini menjadi masalah yang kelima di Sungai Brantas. Rusaknya kondisi lingkungan Sungai Brantas mendorong adanya gerakan dari Ecoton. Dalam gerakannya Ecoton mempunyai ciri gerakan sosial baru yaitu ideologi kepedulian atas kerusakan Sungai Brantas. Strategi yang dilakukan ecoton adalah melakukan penelitian partisipatif, edukasi lingkungan, dan advokasi serta melibatkan media dalam setiap gerakan yang dilakukan. Ecoton mempunyai struktur non-institusional, yang tidak mementingkan kekuasaan tetapi lebih pada tercapainya tujuan dan visi misi. Selain itu partisipan Ecoton berasal dari berbagai kelas dan kalangan seperti pelajar, mahasiswa, komunitas, dll. Pada perjalanan gerakan sosial baru yang yang dilakukan, Ecoton memiliki aktor yang menjadi penggerak staf ecoton maupun masyarakat. Direktur eksekutif Ecoton adalah aktor dalam gerakan pemulihan Sungai Brantas. Melalui ide dan gagasannya mengenai solusi permasalahan Sungai Brantas memunculkan kegiatan-kegiatan yang menjadi sebuah gerakan lingkungan. Dari gerakan-gerakan yang telah dilakukan Ecoton dapat mendorong perbaikan kondisi Sungai Brantas sehingga bisa menjadi sungai yang bersih dan sehat.