Penulis Utama | : | Aziza Dini Mahanani |
NIM / NIP | : | D0415003 |
Konflik di antara Pemerintah Kolombia dengan FARC telah berlangsung selama setengah abad lamanya. Konflik ini telah merugikan rakyat Kolombia, terutama dalam kedamaian dan kebebasannya. Pemerintah Kolombia dan FARC telah beberapa kali melakukanpaya untuk mengakhiri konflik ini, tapi tidak menghasilkan adanya perjanjian yang disepakati. Namun pada masa pemerintahan Juan Manuel Santos, negosiasi baru kembali diupayakan oleh Pemerintah Kolombia dan FARC. Norwegia dan Kuba dipilih oleh pihak yang berkonflik untuk menjalankan peran sebagai negara penjamin untuk menjaga proses negosiasi yang berlangsung. Norwegia, khususnya, telah membuat empat fokus area untuk menjaga partisipasinya selamaproses negosiasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana negara dapat berkontribusi dalam proses negosiasi tanpa mengintervensi hasil negosiasi. Bantuan kemanusiaan Norwegia teah menciptakan perubahan untuk Kolombia. Penelitian ini menunjukkan peran yang dimainkan Norwegia dalam proses negosiasi. Penelitian ini menunjukkan kontribusi yang dimainkan Norwegia dalam proses-proses negosiasi di Kolombia. Penelitian ini juga menunjukkan motif dibalik bantuan kemanusiaan Norwegia selama negosiasi. Terakhir, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana bantuan kemanusiaan Norwegia memberikan dampak di Kolombia.
Kata Kunci: Konflik Kolombia, FARC, bantuan kemanusiaan, negosiasi konflik, Politik Luar Negeri Norwegia
<!--[if gte mso 9]><xml>