ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Meneliti pengaruh variasi komposisi komposit kampas rem serbuk bonggol dan kuningan terhadap koefisien gesek pada pengujian performansi pengereman saat keadaan basah. (2) Menyelidiki variasi komposit kampas rem serat bonggol jagung dan kuningan yang mempunyai koefisien gesek tertinggi pada saat keadaan basah. (3) Mengetahui perbandingan performansi pengereman kampas rem serat bonggol jagung dengan kampas rem pembanding.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan teknik analisis data berupa analisis deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dengan melakukan uji performansi pengereman menggunakan mesin Prony Brake. Spesimen penelitian ini adalah variasi komposisi bahan kampas rem, yaitu: komposisi 1 dengan komposisi 20% serbuk bonggol jagung, 40% serbuk kuningan, 20% MgO, dan 20% resin polyester; komposisi 2 dengan komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO, dan 20% resin polyester; dan komposisi 3 dengan komposisi 40% serbuk bonggol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO, dan 20% resin polyester. Data diperoleh dari hasil uji performansi pengereman kemudian dimasukkan ke dalam tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik, kemudian dianalisis.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, diantaranya: (1) Variasi komposisi bahan kampas rem serat bonggol jagung berpengaruh terhadap nilai koefisien gesek pada saat pengujian dalam keadaan basah. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien gesek yang berbeda-beda pada tiap komposisi spesimen, dimana komposisi 1 sebesar 0,3447, komposisi 2 sebesar 0,4367, dan komposisi 3 sebesar 0,3653. (2) Komposisi yang paling optimal pada saat pengujian dalam keadaan basah adalah komposisi 2. (3) Kampas rem serat bonggol jagung memiliki performansi pengereman yang baik saat pengujian dalam keadaan basah. Pada komposisi optimal (komposisi 2) koefisien geseknya lebih tinggi dari kampas rem pembanding merek Yamaha yang memiliki nilai koefisien gesek 0,4271.

Kata Kunci: kampas rem, komposit, serbuk bonggol jagung, performansi pengereman, koefisien gesek, keadaan basah

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]-->