Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian kontinjen Levers of Control (LoC) dengan ketidakpastian lingkungan bisnis (KLB) serta pengaruhnya terhadap keunggulan bersaing. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan daya saing di sektor industri manufaktur selama kurun waktu tahun 2013-2016, yang diperparah   dengan   lingkungan   bisnis   yang   sangat   dinamis   sehingga   sulit diprediksi yang disebut sebagai kondisi ketidakpastian lingkungan bisnis (KLB). Kemampuan sistem pengendalian manajemen dalam sebuah rerangka levers of control (LoC) diharapkan dapat mengurangi risiko KLB dan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori kontinjensi dan konsep resource-based view (RBV). Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur skala besar di Jawa Timur. Metode survei digunakan dalam pengumpulan data yang diperkaya dengan hasil wawancara untuk melakukan interpretasi atas hasil penelitian. Pengukuran kesesuaian kontinjen LoC-KLB dilakukan dengan menggunakan model berbasis fitness landscape theory. Konsistensi  hasil  penelitian  akan  diuji  dengan  menggunakan  ketidaksesuaian model profile deviation dan pembagian sub sampel.
Hasil penelitian menunjukkan manajer yang mempersepsikan ketidakpastian lingkungan yang tinggi dan menggunakan LoC secara intensif mempunyai nilai kesesuaian kontinjen yang lebih tinggi dibandingkan dengan manajer yang mempersepsikan ketidakpastian lingkungan yang rendah. Penggunaan empat pengungkit LoC pada saat manajer mempersepsikan ketidakpastian lingkungan yang tinggi mempunyai nilai kesesuaian kontinjen tertinggi dibandingkan dengan penggunaan satu, dua, maupun tiga pengungkit LoC. Semakin tinggi kesesuaian LoC-KLB maka semakin tinggi pula keunggulan bersaing. Dengan demikian, maka penelitian ini berimplikasi pada penggunaan empat pengungkit levers of control saat manajer mempersepsikan kondisi ketidakpastian lingkungan bisnis yang tinggi sehingga keunggulan bersaing dapat tercapai.

Kata kunci: Levers of Control (LoC), keunggulan bersaing, ketidakpastian lingkungan persepsian (KLP), teori kontinjensi, resource-based view, fitness landscape theory.