Penulis Utama : Novita
NIM / NIP : I8316039
×

Spons atau busa adalah suatu sistem koloid di mana gelembung udara atau gas  terdispersi dalam  zat padat  atau cair. Umumnya spons dibuat dari bahan polyurethane,  yang  dibuat  dari  campuran  antara  polyol,  toluen  diisosianat, CaCO3,  H2O,  melamin  dan  pewarna.  Spons  dibuat  dengan  cara menggelembungkan gas ke dalam suatu campuran polimer dengan bantuan agen penggelembung. Polimer alam seperti polisakarida dapat dipergunakan dalam pembuatan spons. Salah satu yang bisa digunakan adalah glukomannan. Tujuan tugas akhir ini adalah membuat spons alami dengan bahan baku tepung porang kuning Amorphophallus muelleri Blume) dengan penambahan charcoal, mengetahui karakter spons yang dihasilkan.
Proses  pembuatan  diawali  dengan  poses  pencampuran  antara  tepung porang kuning sebanyak 5 gram dengan akuades 200 mL, pengadukan selama 60 menit, pembusaan dengan penambahan sodium laureth sulfat (SLS) sebanyak 0,75 gram dan alkali berupa NaOH dan Na2CO3  0,1 M sebanyak 20mL. Selanjutnya yaitudilakukan penambahan charcoal dengan massa antara lain 0,5 dan 1 gram denganukuran charcoal yang digunakan yaitu +50-60 mesh serta+60-70 mesh. Setelah proses pembusaan dan penambahan charcoal, busa yang terbentuk ditempatkan  pada  cetakan  dan  didiamkan  selama 12  jam  kemudian  direndam dengan etanol 96% selama 24 jam. Massa padat yang terbentuk (spons basah) dikeluarkan dari cetakan dan dipanaskan didalam oven bersuhu 100°C selama 90 menit. Spons dilubangi bagian luar secara manual. Setelah itu spons dibekukan selama 12 jam. Spons yang telah dibekukan kemudian dithawing dan dikeringkan lalu dibekukan kembali selama 12 jam. Kemudian spons di-thawing dan dijemur kembali selama 6 jam. Pada tahap ini diperoleh spons kering.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan spons yang dihasilkan apabila menggunakan alkali berupa NaOH dengan massa charcoal  yang ditambahkan sebesar 1 gram serta ukuran charcoal +50-60 mesh diperoleh daya serap tinggi. Sedangkan presentase pertambahan panjang akan bernilai tinggi apabila menggunakan alkali NaOH dan massa charcoal sebesar 1 gram. Sedangkan spons yang dihasilkan apabila menggunakan alkali berupa Na2CO3 dengan massa charcoal yang ditambahkan sebesar 0,5 gram serta ukuran charcoal +60-70 mesh diperoleh diameter rata-rata rongga spons dan nilai iod teradsorpsi yang tinggi

×
Penulis Utama : Novita
Penulis Tambahan : 1. Nur Rahtiwi Anjarni
NIM / NIP : I8316039
Tahun : 2019
Judul : Spons alami dari tepung umbi porang kuning (Amorphophallus Muelleri Blume) dengan penambahan Charcoal
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2019
Program Studi : D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Prog. D III Teknik Kimia-I8316039-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Fadilah, S.T.,M.T
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.