×
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan wujud kesantunan iklan radio berbahasa Jawa; (2) mendeskripsikan wujud pelanggaran kesantunan iklan radio berbahasa Jawa: (3) mendeskripsikan relevansi iklan radio berbahasa Jawa sebagai materi ajar mendengarkan iklan kelas VIII. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik. Data dan sumber data pada penelitian ini adalah tuturan yang ada dalam rekaman iklan radio berbahasa Jawa yang mengandung wujud kesantunan dan pelanggaran kesantunan berbahasa, serta informasi dari informan berupa pakar bahasa Jawa, guru mata pelajaran bahasa Jawa, dan juga siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat serta wawancara mendalam. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan petimbangan tertentu, sehingga teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif (interactive analysis model). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal: (1) wujud kesantunan pada iklan radio berbahasa Jawa berupa, pemenuhan maksim kearifan (taxt maxim), maksim kedermawanan (generosity maxim), maksim pujian (approbation maxim), maksim kerendahan hati (modesty maxim), maksim kesepakatan (agreement maxim), dan maksim kesimpatian (simpathy maxim). Pemenuhan maksim yang dominan adalah maksim kesimpatian (simpathy maxim), dan yang minor adalah maksim kerendahan hati (modesty maxim). Penggunaan ragam bahasa Jawa ngoko dan krama yang tepat. Penggunaan kata sapaan untuk menghormati. Penggunaan kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’. (2) Wujud pelanggaran kesantunan berupa, pelanggaran maksim pujian (approbation maxim), maksim kesepakatan (agreement maxim), maksim kesimpatian (simpathy maxim) dan maksim kearifan (taxt maxim). Pelanggaran maksim yang dominan adalah maksim kesepakatan (agreement maxim), dan yang minor maksim kesimpatian (simpathy maxim). Penggunaan ragam bahasa Jawa ngoko yang tidak tepat. Penggunaan nada bicara yang tidak sesuai. Pemilihan atau penggunaan diksi yang tidak tepat. (3) Iklan radio berbahasa Jawa sesuai dan relevan digunakan sebagai materi ajar untuk standar kompetensi mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai ragam bahasa Jawa dengan kompetensi dasar mendengarkan iklan.Kata Kunci: kesantunan, iklan radio berbahasa Jawa, materi ajar mendengarkan iklan