Perubahan cuaca yang tidak menentu merupakan suatu keadaan dimanakondisi cuaca mengalami perubahan yang sulit diprediksi. Hal ini menimbulkanpermasalahan bagi manusia dalam melakukan aktivitasnya terutama dalam halmenjemur pakaian. Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebutadalah dengan menerapkan sistem teknologi smart home yang mampu memprediksicuaca. Sistem ini menggunakan lima atribut utama dalam memprediksi cuaca,antara lain suhu, kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, dan intensitascahaya. Data yang dikumpulkan dari kelima atribut tersebut diproses menggunakanalgoritma Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation. Sistem dimodelkan denganprototipe atap rumah dan sebuah servo sebagai prototipe dari penggerak jemuran.Apabila cuaca tidak hujan maka servo akan menggerakkan jemuran ke luar dariatap rumah dan apabila kondisi cuaca berubah menjadi hujan maka servo akan menggerakan jemuran untuk berada di bawah atap. Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan sistem dalam memprediksi hujan dengan pengujian yang dilakukanmenghasilkan nilai akurasi sebesar 0.72456 dan 0.82622 untuk data kelas “TidakHujan – Akan Hujan” dan data kelas “Hujan – Tidak Hujan”.Kata kunci: smart home, sistem prediksi hujan, jaringan saraf tiruan,backpropagation