Penulis Utama | : | Aditya Kusumawardana |
NIM / NIP | : | S611608015 |
Pengujian daya berkecambah benih cabai memerlukan waktu selama 14 hari. Hal ini membutuhkan waktu lama untuk menduga potensi mutu benih dari benih yang ada. Oleh sebab itu perlu ada uji pendugaan yang cepat dalam menduga mutu benih. Sehingga mutu benih dapat diketahui lebih cepat dari pengujian daya berkecambah. Metode uji pemunculan radikula termasuk tolok ukur pengujian vigor benih secara fisiologis yang dinyatakan dalam persentase pemunculan radikula. Prinsip metode uji pemunculan radikula ialah benih yang berkecambah lambat merupakan tanda awal kemunduran fisiologis benih. Uji cepat yang lain adalah uji tetrazolium. Prinsip metode pengujian tetrazolium adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membentuk endapan formazan merah. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2017 hingga Februari 2018 di laboratorium dan rumah kaca Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kementerian Pertanian di Depok, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan metode RAL faktorial (Rancangan Acak Lengkap) dengan satu faktor yaitu lot benih yang terdiri dari empat taraf viabilitas. Hasil penelitian dengan metode uji pemunculan radikula menujukkan bahwa kemunculan radikula tertinggi terjadi pada 120 jam. Jumlah pemunculan radikula berkorelasi positif dengan daya berkecambah (r=0,907), indeks vigor (r=0,864), kecepatan tumbuh (r=0,727) dan daya tumbuh (r=0,935). Dengan demikian metode uji pemunculan radikula benih cabai yang dilakukan pada suhu 20?30°C selama 120 jam (5 hari) dapat digunakan untuk menilai mutu benih cabai. Pada penelitian uji tetrazolium menghasilkan 9 pola topografi pewarnaan tetrazolium. Pewarnaan dengan kombinasi pola yang memiliki poros embrio dan kotiledon terwarnai sempurna dipilih sebagai kategori viabilitas yang sesuai karena memberikan nilai Root Mean Square (RMS) paling kecil, koefisien determinasi (R?2;) dan koefisien korelasi (r) tertinggi dengan pengujian daya berkecambah (RMS = 4, 06; R?2; = 0,761; r = 0,872). Pola tersebut juga mempunyai nilai koefisien determinasi (R?2;) dan koefisien korelasi (r) tertinggi dengan pertumbuhan tinggi tanaman di lapang (R?2; = 0,921; r = 0,959). Oleh karena itu kombinasi pola tersebut dapat dijadikan acuan dalam melakukan pengujian tetrazolium untuk pendugaan pertumbuhan tanaman di lapang.
Kata Kunci : cabai, mutu benih, pemunculan radikula, pola topografi, tetrazolium
Penulis Utama | : | Aditya Kusumawardana |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S611608015 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Pengujian Mutu Benih Cabai (Capsicum Annuum) dengan Metode Uji Pemunculan Radikula dan Uji Tetrazolium |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2019 |
Program Studi | : | S-2 Agronomi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Prog. Studi agronomi-S611608015-2019 |
Kata Kunci | : | cabai, mutu benih, pemunculan radikula, pola topografi, tetrazolium |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. 2. Dr. Ir. Pardono, M.S. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | Lamp unpublish |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|