Penulis Utama | : | Aulia Ulfah Mutiara Dewi |
NIM / NIP | : | G0013048 |
ABSTRAK
Pendahuluan: Kortikosteroid mmeiliki efek samping yang besar yaitu osteoporosis, hipertensi, diabetes, katarak, glaukoma, supresi hypothalamic- pituitary-adrenal axis, striae pada kulit, dan kelemahan otot, sehingga dibutuhkan pengobatan alternatif asma dengan efek samping yang lebih kecil. Teh hijau (Camellia sinensis) diduga memiliki efek antiasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengeahui pengaruh ekstrak teh hijau terhadap ketebalan epitel dan keliling lumen bronkus mencit model asma alergi.
Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik yang menggunakan rancangan penelitian post test only with control group design. Subyek penelitian berupa mencit galur Balb/C jantan, berusia 6-12 minggu, dan berat badan ±20-30 gram. Sampel 25 mencit dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor. Ekstrak teh hijau diperoleh dengan metode perkolasi. Induksi asma kronis menggunakan ovalbumin. Kelompok normal (N), kelompok kontrol positif (K+), dan kontrol negatif (K-) sebagai kelompok kontrol penelitian. Kelompok perlakuan 1 dan 2 (KP1 dan KP2) merupakan kelompok yang diberikan ekstrak teh hijau. Perlakuan diberikan selama 60 hari. Pada hari ke-60 mencit dikorbankan secara servical dislocation dan bronkus mencit dibuat preparat dengan pengecatan Hematoksilin Eosin. Ketebalan epitel dan keliling lumen bronkus diukur menggunakan aplikasi Image Raster 3. Data ketebalan epitel dianalisis dengan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Post Hoc dengan Least Significance Difference (LSD) dan Uji Kruskal Wallis untuk data keliling lumen bronkus.
Hasil: Rerata ketebalan epitel pada N, K(+) K(-), KP1, dan KP2 berturut-turut sebesar 11,5±1,4?m; 13,3±1,7?m; 15,6±3,1?m; 14,5±2?m; dan 12,8±1,5?m. Uji One Way ANOVA menunjukkan perbedaan ketebalan epitel yang signifikan pada seluruh kelompok dengan nilai p=0,000 (p<?). Hasil Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan yang signifikan antara KP2 dan K(-) dengan nilai p=0,004 (p<?). Rerata keliling lumen sebesar 1601,1±537,7?m; 1406,8±579,6?m;
1387±332,9?m; 1452,4±297,2?m; 1570,9±381,6?m berturut-turut pada N, K(+) K(-), KP1, dan KP2. Uji Kruskal Wallis diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan keliling lumen bronkus pada seluruh kelompok perlakuan dengan nilai p=0,723.
Kesimpulan: Ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) dapat menurunkan ketebalan epitel pada dosis 22,4mg/20grBB, tetapi tidak mempengaruhi keliling lumen bronkus secara signifikan.
Kata Kunci: teh hijau, asma alergi, ketebalan epitel, keliling lumen, bronkus
Penulis Utama | : | Aulia Ulfah Mutiara Dewi |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | G0013048 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Mencit (Mus Musculus) Model Asma Alergi |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Kedokteran - 2016 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Dokter |
Kolasi | : | |
Sumber | : | Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Ketebalan Epitel dan Keliling Lumen Bronkus Mencit (Mus Musculus) Model Asma Alergi |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Suyatmi, dr., M.Biomed.Sci. 2. Fikar Arsyad Hakim, dr. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Kedokteran |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|