×
Yessy Shoes merupakan salah satu industri rumah tangga (home industry) yang kegiatan utamanya bergerak di bidang produksi sepatu. Berdasarkan observasi lapangan, terdapat bagian di mana postur kerja pekerja stasiun perakitan dipandang kurang ergonomis karena pekerja melakukan postur kerja yang salah (awkward posture) dan postur kerja itu dilakukan berulang sehingga pekerjaan di stasiun perakitan sangat berpotensi menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Hal ini diperkuat dengan hasil kuesioner nordic body map yang diberikan kepada pekerja di semua stasiun kerja menunjukkan bahwa pekerja di stasiun perakitan merasakan keluhan rasa sakit bagian tubuh paling banyak. Pekerja perakitan mengeluhkan rasa sakit atau nyeri pada bagian-bagian tubuh seperti sakit/kaku di leher bagian atas, punggung, lengan atas kanan, pinggang, pantat dan sakit di pergelangan tangan kanan setelah bekerja. Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa pada stasiun perakitan terdapat permasalahan terkait postur kerja yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja pekerja stasiun perakitan di home industry Yessy Shoes dengan metode visual management.
Visual Management merupakan metode baru untuk menilai postur kerja yang dihasilkan dengan cara meringkas metode analisis postur kerja yang sudah sering digunakan yaitu: REBA, OWAS, RULA dan OCRA checklist. Penilaian postur kerja dengan visual management dilakukan melalui 4 langkah yaitu pembagian ke dalam operasi dasar (elementary operation), penilaian ergonomi, evaluasi skor dan penilaian rekapitulasi ergonomi. Hasil akhir berupa keseluruhan skor ergonomi atau OES (Overall Ergonomic Scores). OES memiliki empat interval yang memberikan indikasi kekritisan postur kerja disertai dengan derajat kepentingan perbaikan sistem kerja.
Proses perakitan sepatu terdiri dari 22 proses yang masing-masing terdiri dari beberapa operasi dasar. Berdasarkan nilai OES yang didapatkan 5 dari 22 proses memiliki status operasi ‘diperlukan investigasi lebih lanjut, perubahan mungkin diperlukan’ dan 17 dari 22 proses memiliki status operasi ‘investigasi dan perubahan segera’ sehingga 17 proses ini memerlukan perbaikan fasilitas kerja. Desain fasilitas kerja yang mungkin dilakukan untuk mengurangi level kekritisan adalah rak sulas yang didesain sedemikian rupa untuk mengakomodasi sejumlah sulas yang dibutuhkan selama perakitan di stasiun perakitan.
Kata Kunci: Penilaian postur kerja, gangguan muskuloskeletal, visual management, nordic body map, OES (Overall Ergonomic Scores)