ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan terhadap kompetensi keterampilan bermain bola basket melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK). Penelitian dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non-Equivalent Control Group. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Islam1 Surakarta yang berjumlah 50 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol sebanyak 25 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 25 siswa. Teknik membuat keputusan taktik dan pelaksanaan keterampilan yaitu dengan GPAI (Game Performance Assesment Instrument) dan lembar observasi atau lembar pengamatan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Dari segi proses, model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk pembelajaran bola basket adalah efektif. Keefektifan penerapan bermain seperti ditunjukan oleh hasil-hasil analisis data, a) Analisis data dengan lembar observasi terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran selama 4 kali pertemuan, bahwa sebagian besar siswa termasuk dalam kategori baik sekali sebanyak 4 siswa atau 16%, kategori baik sebanyak 8 siswa atau 32% dan cukup sebanyak 12 siswa atau 48%, siswa yang termasuk kategori rendah 1 siswa atau 4%. Dalam pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan observasi saat pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran tidak terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. b) Dari analisis perbandingan hasil skor pretest dan posttest, siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila berada dalam kategori baik sekali, baik dan cukup. Pada kelompok kontrol saat pretest siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 60% setelah mendapatkan perlakuan posttest meningkat menjadi 18 siswa atau 72?ri 25 siswa. Sedangkan pada kelompok eksperimen saat pretest siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 72% setelah mendapatkan perlakuan posttest meningkat menjadi 24 siswa atau 96?ri 25
 
siswa. (2) Dari segi produk, atau peningkatan kompetensi keterampilan bermain bola basket juga menunjukan bahwa kompetensi keterampilan bermain bola basket dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil uji kesamaan dan uji kesejajaran ternyata dua model regresi linier tidak sama, namun sejajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan terhadap kompetensi keterampilan bermain bola basket melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan pembelajaran konvensional. Konstanta garis regresi kelompok eksperimen adalah 1,170. Konstanta ini lebih besar dari konstanta garis regresi kelompok kontrol yaitu 0,901. Secara geometris garis regresi kelompok eksperimen diatas garis regresi kelompok kontrol. Dari rata-rata hasil tes akhir siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah 80,27 sedangkan rata-rata test akhir siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional adalah 77,33. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kompetensi keterampilan bermain bola basket melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih baik dibanding dengan hasil kompetensi keterampilan bermain bola basket dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), Kompetensi keterampilan bermain, Bola basket