Penulis Utama | : | Any Hidayati |
NIM / NIP | : | D0212017 |
ABSTRAK
Kasus intoleransi di Indonesia cenderung mengarah kepada Islam dan Kristen. Hal ini memunculkan gerakan-gerakan sporadis yang berhubungan dengan agama dan toleransi di berbagai daerah termasuk di Yogyakarta. Atas dasar itu berdirilah komunitas lintas agama bernama Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus eksplanatoris. Desain studi yang dipakai adalah studi kasus tunggal holistik. Teori yang digunakan adalah Teori Tindakan Komunikatif milik Jurgen Habermas yang terdiri dari empat klaim kesahihan yaitu kebenaran, ketepatan normatif, kejujuran, dan komprehensibilitas. Sampel yang diambil adalah 20 alumni Peace Camp dan empat fasilitator sebagai responden dengan purposive sampling dan snowballing sampling. Observasi, wawancara mendalam, dan tinjauan pustaka adalah teknik untuk mengumpulkan data. Validitas yang digunakan adalah validitas sumber dengan teknik analisis penjodohan pola dan eksplanasi.
Kesepahaman bersama tercapai dalam sesi materi slide, video, teks Scriptual Reasoning, permainan, dan diskusi. Namun, kesepahaman makna tidak tercapai saat permainan susun menara. Film Imam dan Pastor tanpa teks terjemahan juga mengurangi proses pemahaman pesan. Puncak kesepahaman terlihat saat sesi Meminta Maaf. Secara keseluruhan Peace Camp telah menjembatani interaksi antara mahasiswa Muslim dan Kristen. Namun, masih banyak masyarakat yang menolak kegiatan lintas agama semacam ini.
Kata kunci: kesepahaman bersama, jembatan interaksi, Teori Tindakan Komunikatif
<!--[if gte mso 9]><xml>