Penulis Utama : Astari Febyane Putri
NIM / NIP : G0014047
×


ABSTRAK


Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang paling sering   disebabkan   oleh   suatu   Basil   Tahan   Asam   (BTA)   Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan sputum secara mikroskopis dengan pewarnaan BTA merupakan pemeriksaan yang sederhana, cepat, murah, dan cukup sensitif sebagai skrining awal dalam deteksi dini kasus Tuberkulosis (TB). Selain itu, pemeriksaan mikroskopis sputum sangat membantu dalam menilai respon terapi dan menetapkan status pengobatan pasien TB. Hingga saat ini Kemenkes RI masih merekomendasikan penggunaan metode Ziehl-Neelsen (ZN) sebagai pilihan metode pewarnaan BTA. Fluorochrome merupakan metode lain yang diketahui memiliki sensistivitas dan spesiisitas yang lebih baik daripada  metode ZN, namun metode ini belum direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin di Indonesia. Dengan demikian  perlu  dilakukan  penelitian  untuk  mengetahui  efektivitas  dan  efisiensi biaya  metode  Fluorochrome  dibandingkan  dengan  ZN. Penelitian  ini  ditujukan untuk membandingkan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif, nilai prediktif negatif, dan efisiensi biaya dua macam metode pewarnaan BTA, yaitu ZN dan fluorochrome, dengan kultur Lowenstein-Jensen sebagai standar emas.

Metode:  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode  penelitian eksperimental laboratorik dengan desain khusus uji diagnostik. Subyek penelitian ini adalah sampel sputum pasien tersangka TB paru dan pasien yang sudah terdiagnosis TB paru di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Moewardi. Tiap sampel dilakukan pemeriksaan mikroskopis BTA dengan pewarnaan ZN dan fluorochrome, serta dilakukan kultur Lowenstein-Jensen sebagai standar emas. Data dianalisis menggunakan uji diagnostik yang dinyatakan dalam dalam tabel 2x2 dan kemudian dihitung sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif, dan nilai prediktif negatif.
Hasil : Hasil kultur didapatkan 10 dari 60 sampel sputum positif (17%). Hasil positif pada pemeriksaan BTA sputum dengan pewarnaan ZN   adalah 20% dan fluorochrome 28%. Sensitivitas, spesifisitas, Nilai Prediktif Positif (NPP) dan Nilai Prediktif Negatif (NPN) pada pewarnaan fluorochrome adalah 90%, 84%, 53%, dan
98%, sedangkan pada pewarnaan ZN berturut-turut sebesar 70%, 90%, 58%, dan
94%.  Terlihat  bahwa  pewarnaan  fluorochrome  memiliki  sensitivitas  20%  lebih tinggi dibandingkan ZN.
Simpulan  :  Pemeriksaan  mikroskopis  BTA  sputum  dengan  metode  pewarnaan
fluorochrome memiliki efektivitas dan efisiensi biaya yang lebih baik dibandingkan pewarnaan ZN yang dapat digunakan untuk deteksi dini kasus tuberkulosis.
Kata Kunci : Tuberkulosis, Basil Tahan Asam, Pemeriksaan Sputum, Pewarnaan
fluorochrome, pewarnaan Ziehl-Neelsen

 

×
Penulis Utama : Astari Febyane Putri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0014047
Tahun : 2017
Judul : Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Teknik Pewarnaan Basil Tahan Asam Sputum dengan Metode Ziehl-Neelsen dan Fluorochrome
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2017
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Kedokteran, Prodi. Kedokteran- G0014047-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Leli Saptawati, dr., Sp.MK
2. Jatu Aphridasari, dr., Sp.P(K),FISR
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.