Penulis Utama : Cicilia Fitri Arumsari
NIM / NIP : G0014058
×

 

ABSTRAK


Latar Belakang: Rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang berdampak buruk bagi kesehatan. Masyarakat telah beralih dari rokok tembakau (konvensional) ke rokok elektronik karena dianggap lebih aman. Uap rokok elektronik juga memiliki kandungan zat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Organ hati  sangat  rentan  terhadap  kerusakan  akibat  paparan  asap  rokok  yang  dapat dinilai dengan menggunakan Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (SGPT) sebagai parameter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar SGPT akibat paparan asap rokok konvensional dengan uap rokok elektronik terhadap tikus putih.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Setia Budi Surakarta. Sampel penelitian berupa 30 ekor tikus putih galur Wistar (Rattus norvegicus) jantan, usia
3-4 bulan, dikelompokkan secara random menjadi: Kelompok Kontrol (KK), Kelompok Perlakuan 1 (dipapar asap rokok konvensional) dan Kelompok Perlakuan 2 (dipapar uap rokok elektronik). Paparan asap rokok konvensional dan uap   rokok   elektronik   diberikan   tiga   kali   sehari   selama   21   hari,   dengan peningkatan  kadar  nikotin   pada  setiap   minggunya.   Variabel   bebas   dalam penelitian ini adalah paparan asap rokok konvensional dan uap rokok elektronik, dan variabel terikat berupa kadar enzim SGPT tikus putih. Peneliti melihat perubahan kadar enzim SGPT pada serum darah tikus putih dengan membandingkan hasil pretest dan posttest. Data dianalisa dengan uji One-way ANOVA yang dilanjutkan post hoc test LSD dan uji t berpasangan (? = 0.05).

Hasil: Uji One-Way ANOVA menunjukkan data hasil pretest (p=0,313) maupun posttest (p=0,130) tidak didapatkan perbedaan rerata kadar enzim SGPT yang bermakna antara Kelompok Kontrol, Kelompok Perlakuan 1, dan Kelompok Perlakuan  2.  Hasil  uji  t  berpasangan  menunjukkan  tidak  ada perbedaan  yang bermakna antara rerata kadar enzim SGPT sebelum dan setelah perlakuan pada semua kelompok dengan p=0,069 pada KK/A; p=0,655 pada KP1/B dan p=0,378 pada KP2/C (p>0,05).

Simpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap kadar enzim SGPT pada kelompok tikus putih yang diberi paparan asap rokok konvensional maupun yang diberi paparan uap rokok elektronik.


Kata kunci: rokok konvensional, rokok elektronik, enzim SGPT

 

×
Penulis Utama : Cicilia Fitri Arumsari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0014058
Tahun : 2017
Judul : Perbedaan Kadar Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (Sgpt) Akibat Paparan Asap Rokok Konvensional dengan Uap Rokok Elektronik pada Tikus Putih
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2017
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Kedokteran, Prodi. Kedokteran- G0014058-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Jarot Subandono, dr.,M.Kes.
2. Dra.Martini M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.