Penulis Utama : Muhammad Irfan Dani
NIM / NIP : S561308007
×

Latar Belakang.Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi yang umum terjadi pada pria dewasa lanjut, ditemukan pada hampir 70% pria dengan usia diatas 60 tahun. Pilihan penatalaksanaan  BPH berdasarkan pada beratnya keluhan atau symptom yang dialami oleh pasien. Berbagai macam penatalaksanaan BPH tersebut meliputi watchful waiting, perubahan pola hidup, medikamentosa, dan operasi. Penatalaksanaan medikamentosa terhadap BPH meliputi terapi dengan alpha blockers, 5 alpha reduktase inhibitor, atau kombinasi alpha blockers dengan 5 alpha reduktase inhibitor.Alpha 1-adrenergic blockers (?b) masih merupakan terapi lini pertama pada BPH LUTS. Pemakaian obat alpha blockers  yang diminum per oral setiap hari dapat memperbaiki symptoms IPSS 4 hingga 6 point dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Beberapa peneliti menganjurkan pemakaian alpha blockers secara harian, namun sebagian pasien menghentikan terapi setelah gejalanya berkurang dan merasa kondisinya baik. Terapi alpha blockers intermiten merupakan salah satu strategi yang tepat untuk pasien LUTS yang diakibatkan oleh BPH. Penelitian pendahulu oleh Muhammad A. Bulbul dari departemen bedah American University of Beirut di  Lebanon mengenai  terapi alpha blockers intermiten menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang begitu jauh antara terapi harian dengan terapi intermitten. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara terapi tamsulosinharian dengan intermiten pada pasien BPH LUTS.
Tujuan Penelitian.Mengetahui perbaikan IPSS dan PVR setelah pemberian tamsulosin harian selama  6 minggu pada pasien BPH LUTS, mengetahui perbaikan IPSS dan PVR setelah pemberian tamsulosin harian selama 2 minggu dilanjutkan dengan terapi intermiten  selama 4 minggu pada pasien BPH LUTS, mengetahui perbedaan perbaikan IPSS dan PVR antara pemberian tamsulosin harian selama 6 minggu dengan tamsulosin harian selama 2 minggu dilanjutkan terapi intermiten selama 4 minggu terapi pada pasien BPH LUTS
Metode Penelitian.Subjek penelitian ini adalah pasien BPH LUTS yang datang ke poli urologi dan geriatri RSDM dengan metode penelitian quasi experimental. Analisa data dengan menggunakan uji paired t test dan independent t test.
Hasil. Dari hasil didapatkan bahwa pada minggu ke 2 dan 6 antara kelompk terapi harian dibandingkan dngan kelompok terapi intermitten tidak didapatkan perbedaan yang signifikan dengan hasil sig > 0.05
Kesimpulan.Terdapat perbaikan IPSS dan  PVR setelah pemberian terapi harian tamsulosin 0,4 mg selama 6 minggu pada pasien BPH. Terdapat perbaikan IPSS dan PVR setelah pemberian terapi harian tamsulosin 0,4 mg selama 2 minggu dilanjutkan dengan terapi intermiten tamsulosin 0,4 mg selama 4 minggu pada pasien BPH.Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada hasil IPSS dan PVR antara pasien BPH yang mendapat terapi harian tamsulosin 0,4 mg dan pasien BPH yang mendapat terapi harian tamsulosin 0,4 mg selama 2 minggu dilanjutkan dengan terapi intermiten tamsulosin 0,4 mg selama 4 minggu

×
Penulis Utama : Muhammad Irfan Dani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S561308007
Tahun : 2018
Judul : Perbandingan efektifitas antara terapi harian dan terapi intermitten tamsulosin berdasarkan derajat LUTS pada pasien BPH di RSUD dr. Moewardi Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : PPDS Ilmu Bedah
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi Ilmu Bedah-S561308007-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. DR. Dr. Suharto Wijanarko, Sp.U
2. DR. Dr. Hari Wujoso, Sp.F, MM
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.