×
ABSTRAK
Perusahaan keluarga memiliki masalah kinerja perusahaan yang buruk.
Berdasarkan hasil penilaian menunjukkan perusahaan keluarga di Indonesia
memperoleh penilaian negatif atas kinerja perusahaan terkait masalah
transparansi dan tanggung jawab dewan komisaris. Hal tersebut disebabkan oleh
penentuan direksi dan komisaris di perusahaan yang sering mengalami
perubahan serta adanya pengaruh gender dalam perubahan CEO perusahan.
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh perubahan Chief Executive
Officers (CEO) terhadap kinerja perusahaan keluarga. Sampel dalam penelitian
ini terdiri dari 94 perusahaan keluarga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
secara konsisten melaporkan data keuangan tahun 2010-2015. Metode statistik
dalam penelitian ini menggunakan program eviews dengan metode least squares
dengan variabel dependen kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA (Return
On Asset). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu perubahan CEO dan
perubahan gender. Sedangkan variabel kontrolnya adalah ukuran perusahaan,
usia perusahaan, dan leverage.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen
yang diproksikan oleh perubahan CEO dan gender serta variabel kontrol yang
diproksikan oleh ukuran perusahaan, usia perusahaan dan leverage berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji F nilai
probabilitas 0.00000 yang lebih kecil dari 0.01 sebagai salah satu nilai signifikan.
Variabel perubahan CEO berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil uji t sebesar 1.914099 dengan signifikansi 0.0561 <
0.10. Sedangkan variabel perubahan gender berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t sebesar
3.093236 dengan signifikansi 0.0021 < 0>Kata Kunci : ROA, CEO, gender, ukuran perusahaan, usia perusahaan,
Leverage