Abstrak

Komoditi   kemiri   merupakan   komoditi   pertanian   unggulan   bagi   petani   di Kabupaten Alor, sehingga kegiatan usahatani kemiri yang dilakukan berdampak langsung terhadap pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Usaha pemasaran kemiri dengan pola pemasaran yang digunakan belum menunjukkan pembagian keuntungan yang adil antara petani, pedagang pengumpul dan pedagang besar (pedagang antar pulau). Kegiatan pascapanen kemiri yang bersifat tradisional, kekurangan modal usaha dan  kondisi prasarana dan sarana transportasi yang terbatas turut mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran kemiri.
Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui pola saluran pemasaran kemiri yang terbentuk di Kabupaten Alor; (2) mengetahui efisiensi pemasaran kemiri di Kabupaten Alor melalui pendekatan marjin pemasaran dan farmer’s share; dan (3) mengetahui prioritas strategi yang tepat diterapkan dalam meningkatkan efisiensi pemasaran komoditi kemiri di Kabupaten Alor.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Petani responden sebanyak 100 orang dipilih secara quota sampling dari enam desa yang dipilih secara purposive. Lembaga pemasaran dipilih dengan metode snowball sampling. Saluran pemasaran dijelaskan secara deskriptif. Efisiensi pemasaran diketahui melalui pendekatan analisis marjin pemasaran dan farmer’s share. Perumusan alternatif strategi dilakukan dengan analisis SWOT dan  dilanjutkan  dengan  penentuan prioritas  strategi  dengan  analisis  matriks QSP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) saluran pemasaran kemiri kupas terdiri dari empat saluran pemasaran. Saluran yang paling efisien dan terbaik untuk pemasaran kemiri kupas adalah saluran IV yaitu  petani - pedagang besar antar pulau - pedagang besar Surabaya, dengan marjin pemasaran terkecil (19,72%) dan farmer’s share terbesar (80,28%) ; (2) Strategi prioritas yang dapat diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Alor untuk mendukung peningkatan efisiensi pemasaran kemiri adalah dengan meningkatkan akses terhadap teknologi pascapanen modern melalui kemitraan dengan perusahaan besar/perusahaan mitra dari luar daerah dan penambahan modal kepada para pelaku pasar yang disediakan bank pemberi kredit usaha; (3) Pemerintah Kabupaten Alor membuat kebijakan melalui pelaksanaan program peningkatan infrastruktur jalan untuk jalan-jalan desa dan jalan-jalan usahatani terutama pada wilayah-wilayah sentra penghasil kemiri serta menambah alokasi anggaran pembangunan untuk mendukung penerapan strategi prioritas yang telah dihasilkan.