×
Latar Belakang
Telah dibuktikan bahwa pada orang lanjut usia cenderung terjadi defisiensi kalsidiol dan kadar kalsidiol serum yang rendah terkait dengan kemungkinan timbulnya gangguan fungsi kognitif. Kalsidiol merupakan bentuk utama dari vitamin D di dalam tubuh dan juga digunakan sebagai indikator status vitamin D seseorang. Peran vitamin D terhadap fungsi kognitif adalah sebagai neuroprotektif dimana vitamin D akan meningkatkan produksi neurotropik faktor yang berperan dalam mendorong kelangsungan hidup, perkembangan dan fungsi neuron. Selain itu reseptor vitamin D (VDR) dan enzim yang mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya (1?-hidroksilase) juga banyak terdapat di bagian otak yang berfungsi untuk kognisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kadar kalsidiol serum dengan fungsi kognitif pada pasien geriatri.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kadar kalsidiol serum dengan fungsi kognitif pada pasien geriatri.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan metode pengambilan sampel simple random sampling, dimana 30 pasien geriatri di poliklinik Geriatri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok dengan dugaan demensia (skor MMSE <24>28) yang kemudian diperiksa kadar kalsidiol serumnya. Data disajikan dalam bentuk analisis uji korelasi Spearman menggunakan SPSS 22 for windows, nilai p <0>Hasil Penelitian
Antara variabel kadar kalsidiol serum dan variabel fungsi kognitif didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang lemah diantara keduanya dengan nilai r = 0,254.
Kesimpulan
Terdapat hubungan yang lemah antara kadar kalsidiol serum dengan fungsi kognitif pada pasien geriatri.