Penulis Utama | : | Firdauzia Nur Fatimah |
NIM / NIP | : | S841602013 |
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan wujud budya dalam cerita rakyat Banyuwangi; 2) mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal dari cerita rakyat Banyuwangi; 3) mendeskripsikan relevansinya dengan materi pembelajaran teks cerpen kelas X Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang mengkaji kearifan lokal pada cerita rakyat dengan pendekatan antropologi sastra. Data berwujud nilai-nilai kearifan lokal dari cerita rakyat Banyuwangi. Sumber data berupa cerita rakyat yang diceritakan secara lisan oleh masyarakat secara turun temurun. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Data yang diperoleh divalidasi dengan triangulai teori, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Selanjutnya, data dianalisis berdasarkan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap, meliputi (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan
Hasil penelitian ini berupa wujud budaya cerita rakyat Banyuwangi, nilai kearifan lokal dari cerita rakyat, dan relevansinya dengan materi pembelajaran teks cerpen kelas X Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Banyuwangi. Wujud budaya dalam cerita rakyat Banyuwangi ada tiga, yakni (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, dan peraturan dari kedua cerita rakyat difokuskan pada pedoman hidup, (2) wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat pada cerita Dewi Sritanjung berhubungan dengan aktivitas religi dan cerita Sayu Wiwit berhubungan dengan aktivitas politik, (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil hasil karya manusia pada cerita Dewi Sritanjung berupa sumur Sritanjung di daerah Tumenggungan dan pada cerita Sayu Wiwit berupa monumen tetengger di Desa Bayu Kecamatan Songgon. Nilai-nilai kearifan lokal dari dua cerita rakyat tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, nilai kearifan lokal dari cerita Dewi Sritanjung, yakni religius, jujur, dan ikhlas. Kedua, nilai kearifan lokal dari cerita rakyat Sayu Wiwit, yakni percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah. Relevansi nilai kearifan lokal dengan materi pembelajaran menulis teks cerpen sebagai berikut. Pada materi pembelajaran melestarikan nilai kearifan lokal melalui cerita rakyat guru telah mengarahkan siswa untuk mencari tahu asal usul daerah di tiap kecamatan atau desa tempat mereka tinggal. Hal tersebut sudah sangat baik sebagai upaya pengenalan budaya daerah dengan mengadaptasi nilai-nilai kearifan lokal untuk mewujudkan pendidikan karakter.
Kata Kunci: nilai kearifan lokal, cerita rakyat, pendidikan karakter.
Penulis Utama | : | Firdauzia Nur Fatimah |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S841602013 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Nilai Kearifan Lokal Cerita Rakyat Banyuwangi dan Relevansinya dengan Pembelajaran Teks Cerpen Kelas X Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Banyuwangi |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2017 |
Program Studi | : | S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS- Pascasarjana, Prodi. Magister Pendidikan Bahasa Indonesia - S841602013-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Edy Tri Sulistyo, M. Pd. 2. Dr. Kundharu Saddhono, M. Hum. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|