Penyandang disabilitas adalah seseorang yang mengalami keterbatasan dalam fisik dan/atau mental sehingga dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Disabilitas dapat diperoleh sejak lahir atau bawaan atau diperoleh setelah lahir, seperti akibat kecelakaan. Satu sama lain memiliki dinamika psikologis yang berbeda dalam menghadapi permasalahan yang dialami.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan resiliensi dan psychological well-being antara penyandang disabilitas bawaan dan akibat kecelakaan di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Jumlah sampel penelitian yaitu 62 orang yang terdiri dari 32 penyandang disabilitas bawaan dan 30 penyandang disabilitas akibat kecelakaan. Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh sampel penelitian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Alat ukur yang digunakan adalah skala resiliensi dengan koefisien realibilitas 0,932 dan skala psychological well-being dengan koefisien realibilitas 0,914 yang dikategorikan sangat reliabel.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data yang berdistribusi normal dan homogen, sehingga menggunakan teknik analisis independent sample t test untuk pengujian hipotesis. Hasil analisis resiliensi menunjukkan nilai thitung 0,277 > ttabel 0,200 dan p = 0,277 (p>0,05). Adapun hasil analisis psychological well-being menunjukkan nilai thitung 0,093 < ttabel xss=removed>0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan resiliensi dan psychological well-being antara penyandang disabilitas bawaan dan akibat kecelakaan di BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor lain dalam resiliensi, yaitu pendidikan (dengan p = 0,042 < 0 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>