×
Latar Belakang: Kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang serius bagi wanita dan skrining IVA memberikan banyak manfaat terhadap WUS, yakni untuk mendeteksi secara dini adanya kanker leher rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang berpengaruh terhadap penggunaan IVA dengan teori Health Belief Model pada WUS.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur dari Maret hingga April 2019. Teknik sampling yang digunakan ialah Fixed Disease Sampling, dengan perbandingan 1:3. Sampel dari 150 WUS yang belum menggunakan skrining IVA dan 50 WUS yang sudah melakukan skrining IVA. Variabel independen adalah persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, isyarat untuk bertindak, efikasi diri, pengetahuan, sikap, akses pelayanan dan dukungan suami. Variabel dependen adalah penggunaan IVA. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan analisis jalur.
Hasil: Penggunaan skrining IVA dipengaruhi secara langsung dan berpengaruh positif oleh persepsi kerentanan (b= 1.45; CI 95%= 0.50 hingga 2.40; p= 0.003), persepsi keparahan (b= 0.86; CI 95%= -0.16 hingga 1.88; p= 0.099), persepsi manfaat (b= 1.61; CI 95%= 0.52 hingga 2.68; p= 0.003), isyarat untuk bertindak (b= 1.21; CI 95%= 0.05 hingga 2.37; p= 0.040), efikasi tinggi (b= 1.26; CI 95%= 0.27 hingga 2.26; p= 0.012), sikap WUS (b= 1.83; CI 95%= 0.81 hingga 2.85) dan dukungan suami (b= 1.59; CI 95%= 0.63 hingga 2.55) . Dan Penggunaan skrining IVA dipengaruhi secara tidak langsung oleh akses pelayanan dan pengetahuan.
Kesimpulan: Penggunaan skrining IVA dipengaruhi langsung oleh persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, isyarat untuk bertindak, efikasi diri, sikap dan dukungan suami. Dan dipengaruhi secara tidak langsung oleh akses pelayanan dan pengetahuan.
Kata Kunci: IVA, Cervical Cancer, Health Belief Model, Path Analysis