×
Latar Belakang: Pentraxin-3 (PTX3) merupakan suatu petanda inflamasi dan kerusakan vaskular yang terlokalisir pada sistem kardiovaskular. Studi terkini memperlihatkan bahwa PTX3 plasma meningkat pada pasien dengan infark miokard akut, namun peran prognostiknya masih belum sepenuhnya diketahui.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara PTX3 dengan major adverse cardiac event (MACE) pada saat hospitalisasi dan tiga bulan observasi pada pasien infark miokard akut dengan dan tanpa elevasi segmen ST (STEMI dan NSTEMI)
Metode: Penelitian kohort ini dilakukan pada 1 September 2018 hingga 31 Oktober 2019 di rumah sakit Dr. Moewardi. Sebanyak 144 pasien diamati selama hospitalisasi dan 130 pasien penyintas dilakukan observasi selama 3 bulan. PTX3 saat admisi dibandingkan antara pasien dengan dan tanpa MACE. Kadar PTX3 yang tinggi didefinisikan sebagai kadar diatas nilai titik potong teroptimal yang diperoleh dari kurva Receiver Operating Characteristic (ROC).
Hasil: Dari keseluruhan pasien, 43.75% merupakan STEMI anterior, 35.42 merupakan STEMI inferior, dan 20.38% merupakan NSTEMI dengan median kadar PTX3 adalah 8.16 (0.21-69.35) ng/mL. MACE saat hospitalisasi terjadai pada 52% pasien (aritmia, gagal jantung akut, syok kardiogenik, resusitasi kardiopulmoner, dan kematian sebesar 7%, 32,8%, 4%, 1%, dan 9%), sedangkan MACE pada tiga bulan observasi terjadi pada 17% pasien (gagal jantung akut, sindroma koroner akut, dan kematian sebesar 6%, 3%, dan 8%). Pasien dengan MACE memiliki kadar PTX3 yang lebih tinggi dibandingkan tanpa MACE (p<0 P=0.408). p=0.001), p=0.015). p=0.002), p=0.373). >Kesimpulan: PTX3 dapat berguna sebagai prediktor MACE saat hospitalisasi namun tidak pada observasi tiga bulan