Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertimbangan judex facti  membebaskan terdakwa atas dasar kekurangan alat bukti akibat tidak dipertimbangkan keterangan saksi yang dibacakan Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum bersifat preskriptif dan terapan. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, dengan cara studi pustaka/dokumen, teknik analisis bahan hukum menggunakan metode silogisme dan interpretasi dengan menggunakan pola berpikir deduktif, dari pengajuan premis mayor dan premis minor saling dihubungkan untuk ditarik konklusi. Hasil penelitian ini, telah diketahui bahwa pembebasan terdakwa oleh Judex Facti atas dasar tidak dipertimbangkan keterangan saksi yang dibacakan adalah keliru dan tidak sesuai dengan Pasal 183 Jo Pasal 184 KUHAP. Dengan kesalahan oleh Judex facti tersebut sesuai Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP sebagai alasan kasasi oleh Penuntun Umum karena terdapat kesalahan dalam pembuktian di persidangan sehingga putusan tersebut tidaklah bebas murni. Dalam mengabulkan alasan kasasi penuntut umum dengan pertimbangan Judex Factie telah keliru dalam penerapan hukum pembuktian, Mahkamah Agung telah menerapkan Pasal 255 ayat (1) dengan alasan Judex Factie tidak menerapkan peraturan hukum dengan semestinya, maka dari itu Mahkamah Agung mengadili sendiri terhadap perkara tersebut.
Kata Kunci: Kasasi, Alat bukti, Keterangan Saksi