Penulis Utama | : | Adi Ekaprasetya Prabandanur |
NIM / NIP | : | I0115008 |
Dewasa ini, banyak orang meneliti tentang beton medadat mandiri atau sering kita dengar dengan istilah self-compacting concrete (SCC) karena beton jenis ini lebih mudah dikerjakan dan tidak memerlukan banyak tenaga dalam proses pengerjaannya. Beton memadat mandiri seiring dengan tuntutan kebutuhan konstruksi juga diharapkan bisa menjadi beton mutu tinggi sekaligus. Peningkatan kualitas pada beton mutu tinggi memadat mandiri ini dapat dilakukan dengan cara penambahan bahan tambah yang bersifat seperti pozolan. Salah satu jenis pozolan yang digunakan pada penelitian ini adalah metakaolin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan metakaolin terhadap parameter SCC (workabilitas), nilai kekakuan dan ketahanan kejut HSSCC Metakaolin.
Metakaolin pada penelitian ini digunakan sebagai pengganti sebagian semen portland pada campuran beton untuk mengetahui pengaruh dari subtitusi ini terhadap workabilitas, kekakuan, dan ketahanan kejut dari beton tersebut. Kadar metakaolin yang digunakan pada penelitian ialah 12,5% ; 15% ; 17,5% ; 20% ; dan 22,5%. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini ialah balok dengan dimensi 10x10x40 cm untuk pengujian kekakuan, dan silinder dengan tinggi 5 cm dan diameter 10 cm untuk pengujian ketahanan kejut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengujian workabilitas pada penelitian ini meliputi uji slump flow untuk mengetahui filling ability, uji L-box untuk megetahui segregation resistance, dan uji V-funnel untuk mengetahui passing ability. Pengujian kekakuan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM), dan pengujian ketahanan kejut dilakukan dengan menggunakan alat Impact Drop Weight.
Penelitian ini menunjukkan bahwa subtitusi sebagian semen dengan metakaolin dapat menurunkan workabilitas beton segar, namun nilai dari penelitian ini masih memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai beton memadat mandiri. Selain itu, penggantian sebagian semen dengan metakaolin dapat meningkatkan nilai kekakuan dan ketahanan kejut pada beton dengan umur 28 hari. Nilai optimum pada pengujian kekakuan dicapai pada saat subtitusi metakaolin kadar 17,64% dengan nilai 79,36 kN/mm. Nilai optimum pada pengujian ketahanan kejut saat retak pertama dicapai pada saat subtitusi metakaolin kadar 17,04% dengan nilai 4850,24 Joule, dan nilai nilai optimum pada pengujian ketahanan kejut saat runtuh total dicapai pada saat subtitusi metakaolin kadar 17,03% dengan nilai 4920,37 Joule.
Kata Kunci: beton mutu tinggi memadat mandiri, metakaolin, workabilitas, kekauan, ketahanan kejut.
Penulis Utama | : | Adi Ekaprasetya Prabandanur |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | I0115008 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Kajian Kekakuan dan Ketahanan Kejut pada Beton Mutu Tinggi Memadat Mandiri dengan Variasi Komposisi Metakaolin |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Teknik - 2019 |
Program Studi | : | S-1 Teknik Sipil |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Teknik Jur. Teknik Sipil-I0115008-2020 |
Kata Kunci | : | beton mutu tinggi memadat mandiri, metakaolin, workabilitas, kekauan, ketahanan kejut. |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Wibowo, S.T., DEA |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | Lamp unpublish |
Fakultas | : | Fak. Teknik |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|