×
Perkembangan perdagangan internasional di era globalisasi saat ini telah mengarah pada perdagangan bebas yang dapat mempengaruhi nilai ekspor dan kepentingan suatu negara, serta Indonesia. Salah satu pilar perekonomian suatu bangsa adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM) dimana peran strategis dari IKM dalam pembangunan ekonomi nasional adalah dalam hal penyerapan tenaga kerja dan juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.Untuk meningkatkan kinerja IKM salah satunya adalah melalui penerapan standardisasi untuk meningkatkan nilai produk sehingga mereka dapat bersaing dengan pasar bebas. Namun, manfaat yang diperoleh dengan menerapkan standar tidak berwujud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan manfaat ekonomi dari penerapan standardisasi yang diperoleh oleh IKM menggunakan Metodologi ISO – Economic Benefit Standar (EBS). Penelitian ini dilakukan di IKM Batik di Jawa Tengah yang telah menerapkan SNI Batik yaitu Batik Mahkota Laweyan, Batik Mutiara Hasta, Zie Batik, dan Batik Semarang 16. Tahapan dalam ISO Metodologi meliputi analisis value chain, analisis value driver, identifikasi dampak standar, dan penilaian dan konsolidasi hasil. Hasil yang diperoleh dari manfaat ekonomi penerapan standar pada IKM Batik Mahkota Laweyan sebesar Rp 70.500.000,00, IKM Batik Mutiara Hasta sebesar Rp 109.393.600,00, IKM Zie Batik sebesar Rp 317.003.500,00, dan IKM Batik Semarang 16 sebesar Rp 63.717.260,00.
Kata kunci: Metodologi ISO, IKM, Penerapan Standar