Industri tekstil mempunyai dampak positif dan negatif, salah satu dampak positif keberadaan industri tekstil adalah bisa menyerap tenaga kerja, sedangkan dampak negatif keberadaan industri tekstil adalah menghasilkan limbah  yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh industri tekstil adalah air limbah.  
    Metode pengolahan air limbah yang selama ini digunakan mempunyai beberapa kelemahan, misalnya suatu metode justru menghasilkan limbah baru yang memerlukan pengolahan lanjutan. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya untuk mendapatkan metode baru yang bisa memperbaiki kelemahan tersebut melalui kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi
    Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model instalasi pengolahan air limbah industri tekstil menggunakan kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi dengan sistem kontinyu    beserta keefektifannya dalam mengolah air limbah industri tekstil. Disamping itu juga untuk  mendapatkan angka pengurangan kerugian lingkungan hidup yang merupakan nilai tambah lingkungan dari model instalasi pengolahan air limbah industri tekstil tersebut.
    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan cara melakukan pengolahan air limbah industri tekstil artifisial maupun air limbah industri tekstil (air limbah industri batik) menggunakan kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi dengan sistem kontinyu. Metode elektrooksidasi menggunakan elektroda dari bahan grafit  baterai bekas dan metode fitoremediasi menggunakan tanaman mendong (Fimbristylis globulosa).
    Eksperimen pengolahan air limbah ini didahului oleh penentuan kondisi optimum metode elektrooksidasi yang meliputi  konsentrasi NaCl, waktu proses, laju alir air limbah dan tegangan listrik. Parameter yang diperiksa dalam penentuan kondisi optimum adalah intensitas warna / absorbansi menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Eksperimen selanjutnya adalah menentukan keefektifan metode elektrooksidasi, fitoremediasi serta kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi dalam pengolahan air limbah industri tekstil. Pada eksperimen ini dilakukan pengolahan air limbah industri tesktil artifisial menggunakan tiga macam metode tersebut dengan parameter yang diukur adakah absorbansi, BOD, COD, konsentrasi logam krom total dan logam krom heksa valen (Cr(VI)). Absorbansi dan kadar logam Cr (VI) maupun Cr (total)  ditentukan menggunakan  metode  spektrofotometri UV-Vis, sedangkan penentuan  BOD dan COD menggunakan  metode titrasi redoks. Pada tahap ini juga dilakukan analisis konsentrasi logam Cr (VI) pada daun dan akar mendong serta pada tanah bekas bejana fitoremediasi.
    Eksperimen pengolahan air limbah industri batik menggunakan kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi dilakukan pada kondisi optimum meliputi konsentrasi NaCl dalam air limbah ( berperan sebagai zat elektrolit), waktu  proses, laju alir dan tegangan listrik. Kondisi optimum konsentrasi NaCl, laju alir dan tegangan listrik mengikuti kondisi optimum metode elektrooksidasi yang telah ditentukan sebelumnya sedangkan waktu proses ditentukan sendiri dengan kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi.  Angka pengurangan kerugian lingkungan dari kombinasi metode elektrooksidasi dan  fitoremediasi ditentukan berdasarkan selisih angka BOD, COD dan konsentrasi logam krom total (Cr (total)) sebelum dan sesudah pengolahan serta mengacu pada baku mutu air limbah industri tekstil dan batik menurut peraturan Peraturan Daerah Provinsi Jawa tengah No. 5 tahun 2012.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum metode kombinasi elektrooksidasi dan fitoremediasi ditinjau dari konsentrasi NaCl, waktu proses, laju alir dan  tegangan listrik adalah 1,202 % b/v, 50 menit, 0,5 liter per menit (LPM) dan 12 volt.  Keefektifan kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi pada pengolahan air limbah industri tekstil khususnya industri batik ditunjukkan oleh keefektifannya dalam menurunkan  harga parameter mutu limbah yang meliputi intensitas warna, COD, BOD serta konsentrasi logam Cr (total) yaitu sebesar 90,39 %, 86,86, 58,10 %, dan 12,33 %. Kapasitas kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi adalah sebesar 30 liter per jam, angka ini didapatkan dari data laju alir optimum yaitu 0,5 LPM. Angka penurunan kerugian lingkungan hidup dari kombinasi  metode elektrooksidasi dan fitoremediasi adalah sebesar Rp. 247.090.000,-, angka tersebut didapatkan dengan asumsi banyaknya air limbah yang dihasilkan sebesar 25 m3/jam dengan proses produksi selama 10 tahun.
    Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model instalasi pengolahan air limbah dengan kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi bisa digunakan sebagai alternatif pengolahan air limbah industri tekstil karena dapat menurunkan parameter air limbah yang berhubungan dengan konsentrasi zat pencemar. Kapasitas model instalasi pengolahan air limbah  kombinasi metode elektrooksidasi dan fitoremediasi hasil penelitian ini adalah  sebesar 30 liter per jam, namun model ini dapat diperbesar skalanya jika akan digunakan pada industri tekstil yang kapasitas pembuangan air limbahnya lebih besar dari 30 liter per  jam.
    Model instalasi pengolahan air limbah industri tekstil hasil penelitian ini dapat diterapkan pada industri tekstil dan keberlanjutannya dapat dipertahankan. Hal itu disebabkan karena elektroda grafit dan tanaman mendong dapat digunakan dalam jangka waktu sampai 6 bulan tanpa penggantian elektroda grafit maupun tanaman mendong, disamping itu regenerasi elektroda grafit dan tanaman mendong tidak memerlukan biaya yang tinggi karena elektroda grafit menggunakan grafit dari baterai bekas dan tanaman mendong dapat dibudidayakan dengan mudah dan murah