×
Latar Belakang: Abortus inkompletus merupakan keluarnya sebagian hasil konsepsi pada umur kehamilan sebelum 20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram. Etiologi abortus inkompletus masih belum jelas walaupun oleh para peneliti telah dikemukakan berbagai faktor yang dapat berperan dalam kejadian abortus inkompletus, hal ini menyebabkan pencegahan terjadinya abortus masih sulit dilakukan. Diduga kortisol atau hormon stress merupakan salah satu faktor penyebab abortus inkompletus.
Metode: Metode Crosssectional. Besar sample 30 orang dengan umur kehamilan ? 20 minggu yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang kelompok hamil normal dan 15 orang kelompok Abortus Inkompletus. Keduanya diperiksa kadar kortisol di dalam darah pada pagi hari menggunakan metode CLIA (Chemiluminescence Immuno Assay). Data dianalisa dengan t test.
Hasil: Rerata kadar kortisol lebih tinggi pada kelompok abortus (18.21±5.91µl/dl), dibandingkan dengan kelompok hamil normal (8.76±2.05 µl/dl). Nilai p=0.00 (p<0 p=0.00(p>Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar kortisol pada Abortus Inkompletus dan hamil normal ? 20 minggu, yaitu kadar kortisol pada Abortus Inkompletus lebih tinggi dibanding hamil normal ? 20 minggu dengan rerata adalah (18.21±5.91µl/dl)
Kata Kunci: Kortisol, Abortus Incompletus, Hamil Normal ? 20 minggu