Penelitian ini menjelaskan makna baru dan proses komodifikasi yang terjadi di dalam kawasan Masjid Agung Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Jean Baudrillard yaitu teori masyarakat konsumerisme.

Penelitian ini menggunakan metode peneltian kualitatif dan pendekatakan kualitatif interpretatif. Sumber data penelitian ini adalah hasil wawancara dengan pengelola Masjid Agung, Pedagang dan pengunjung Masjid Agung, selain itu berasal dari observasi dan juga foto situasi atau kondisi Masjid Agung, arsip pengelola serta berasal dari media elektronik. Teknik pengambilan subjek penelitian (informan) dilakukan dengan purposive sampling. Sedangkan teknik uji validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif, yaitu: pengumpulan data, proses reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan verifikasi (penarikan kesimpulan).

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa saat ini jamaah datang ke Masjid Agung Jawa Tengah dengan tujuan untuk memuaskan keinginan akan penasarannya terhadap arsitektur dan kemegahan Masjid Agung Jawa Tengah, keinginan untuk berwisata. Dari keingingan atau motif dan kegiatan yang dilakukan tersebut muncul makna baru yang diberikan kepada MAJT yaitu a) sebagai tempat yang mampu memenuhi keinginan, b) sebagai tempat yang mampu memunculkan kebahagiaan dan sebagai media penyampai informasi. Akhirnya berdampak pada proses komodifikasi yang terjadi pada MAJT. Ada kalangan yang memaknai MAJT sebagi tempat yang bernilai ekonomis.

KATA KUNCI : Makna baru, arsitektur, startup travel, komodifikasi