Latar Belakang : Masa remaja awal merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa muda. Asupan zat gizi sangat penting pada masa ini yang berguna untuk pertumbuhan fisik, kematangan seksual dan untuk peningkatan fungsi kognitif, termasuk juga tingkat konsentrasinya. Kelor (Moringa Oleifera) merupakan tanaman yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan, anti-inflamasi, neuroprotektif dan psikostimulant. Tujuan : Untuk menganalisa dan membuktikan pengaruh dosis dan lama pemberian serta kepatuhan suplementasi Cookies Kelor (Moringa Oleifera) terhadap tingkat konsentrasi siswa sekolah menengah pertama
Metode Penelitian : Penelitian dengan desain randomized controlled trial terhadap 53 siswa usia 13-15 tahun. Siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok dan diberikan Cookies yang mengandung tepung kelor 5 gram, 10 gram dan Cookies yang tidak mengandung tepung kelor sebagai kontrol. Perlakuan dilakukan selama 14 hari. Dengan dua kali tes konsentrasi yaitu pada hari ke-8 dan hari ke15. Penilaian tingkat konsentrasi digunakan instrument  Kraeplin test yang dilakukan oleh Psikolog dari ULAPSI Universitas Sebelas Maret.  Sebagai variabel perancu aktifitas fisik siswa dinilai dengan kuesioner Physical Activity Questionnaire for Adolescent (PAQ-A), tingkat kecemasan dinilai dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dan asupan makanan diukur dengan food recall 3x24 jam. Data dianalisa menggunakan uji Friedman, Kruskall Wallis, dan Regresi berganda dengan tingkat kemaknaan  p-value <0>Hasil Penelitian : Terjadi penurunan tingkat konsentrasi pada kelompok control, namun tidak sigifikan (p=0,651). Tingkat konsentrasi pada kedua kelompok perlakuan baik yang mengandung tepung kelor 5 gram dan 10 gram meningkat setelah 14 hari pemberian (p=0,001; p<0 p=0,919) p=0,230).>Kesimpulan :.Pemberian Cookies Kelor yang mengandung tepung kelor 5 gram dan 10 gram  selama 14 hari dapat memperbaiki tingkat konsentrasi siswa sekolah menengah pertama.

Kata kunci : Cookies Kelor, Tingkat Konsentrasi, Siswa SMP.