<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN ZH-CN X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]-->

ABSTRAK

Erwin Tiwa Ardia. K3215024, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI PATUNG DENGAN MEDIA SELOTIP PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018/2019. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2019.

            Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pembelajaran seni patung dengan Selotip pada mata pelajaran seni budaya; (2) kendala yang dihadapi peserta didik dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran seni patung dengan media Selotip; (3) hasil karya seni patung dengan media Selotip pada mata pelajaran seni budaya.

            Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pada penelitian ini terdiri dari tahap pra lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data dan penyusunan laporan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019. Sumber data diperoleh dari informan, tempat dan peristiwa serta arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.

            Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran berlangsung cukup baik. Metode yang digunakan dalam pembelajaran antara lain : ceramah yang menjelaskan materi pembelajaran seni patung, demonstrasi digunakan untuk mempraktikan langkah-langkah dan tata cara dalam pembuatan seni patung, kemudian dilakukan penugasan untuk mengukur kemampuan peserta didik sekaligus menambah minat peserta didik dalam berkarya seni patung. (2) Kendala dalam pembelajaran antara lain alokasi waktu saat pembelajaran yang berada pada jam terakhir menyebabkan peserta didik tidak fokus dalam proses pembelajaran, selain itu minat bakat peserta didik yang kurang dalam berkesenian sehingga menyebabkan hasil karya kurang maksimal, serta fasilitas sekolah yang kurang memadai mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran menjadi terhambat. (3) Hasil karya peserta didik dikatakan cukup baik namun terdapat beberapa karya kurang maksimal dalam proses pembuatan karya seni patung dengan media Selotip tersebut.

Kata kunci : Seni Patung, Media Selotip, Kualitatif Deskriptif, Pembelajaran