×
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial wanita tuna susila Panggilan di Surakarta. Serta mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan wanita berperilaku sebagai wanita tuna susila panggilan di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah wanita tuna susila, wanita remaja sebagai mahasiswi dan warga berstatus lajang di wilayah Surakarta sebagai informan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian dengan dibantu pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata informan yang berstatus sebagai wanita tuna susila panggilan masih gadis. Mengenai pekerjaan rata-rata informan mempunyai kerjaan utama walaupun usaha kecil-kecilan, karena status sebagai wanita tuna susila panggilan hanya sampingan. Sebagai orang tua, rata-rata anak gadisnya tidak mengetahuinya kalau anaknya bekerja juga sebagai wanita tuna susila panggilan. Motivasi informan dalam bekerja sebagai wanita tuna susila panggilan rata-rata ingin mempunyai pendapatan yang lebih guna mencukupi kebutuhannya. Dalam memilih pekerjaan sebagai wanita tuna susila panggilan rata-rata informan tidak pernah mempunyai rencana kearah sebagai wanita tuna susila, dan tidak pernah bahwa status wanita tuna susila panggilan sebagai tujuan pekerjaan utamanya. Tindakan yang dilakukan dalam menjalani pekerjaannya sebagai wanita tuna susila panggilan tersebut rata-rata informanhanya 2 kali salam seminggu, dalam menjalani 2 kali seminggu biasanya bisa buat mencukupi kebutuhannya selama setengah bulan. Dalam melakukan pendekatan dengan teman kerja di swalayan maupun teman kerja di tempat hiburan rata-rata informan tidak mengalami kesulitan, mereka bisa selalu bekerja sama saling membantu dan saling membina hubungan baik. Rata-rata informan mempunyai rasa takut akan bahaya HIV yang menimpanya. Sehingga mereka selalu memeriksakan kesehatan kewanitaannya ke dokter. Pemikiran untuk berhenti dari pekerjaan sebagai wanita tuna susila panggilan mereka semua mempunyai niat untuk berhenti karena juga menyadari bahwa hal tersebut tidak baik untuk diteruskan sampai hari tua. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan informan terjun ke dunia wanita tuna susila panggilan tersebut adalah faktor ekonomi yang cukup tinggi.