Penulis Utama | : | Terry Soebhi |
NIM / NIP | : | S561502006 |
ABSTRAK
Pendahuluan: Kelenjar getah bening aksila sangat berperan sebagai prognosis dan dasar penentuan terapi kanker payudara stadium awal (stadium I dan II, T1-T2). Kemoterapi diduga menyebabkan kerusakan drainase limfatik karena proses apoptosis sel tumor. Hal ini yang mungkin menyebabkan akurasi Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB) pada pasien setelah kemoterapi neoadjuvant (NAC) dapat menurun. Pada studi kami ingin mengevaluasi efektifitas prosedur SLNB pada pasien kanker payudara stadium awal setelah NAC.
Material dan metode: Penelitian Historical Cohort yang dilakukan dari tahun 2016 – 2019 di Indonesia. Dari 117 pasien kanker payudara stadium I-II dengan lymph nodes aksila negatif secara klinis, yang dilakukan NAC dan tanpa NAC kemudian dilakukan prosedur SLNB dengan menggunakan single metode methylene blue dan hasil penyerapan dari methylene blue dilakukan analisis data menggunakan Uji hipotesis Chi Square.
Hasil: Dari total 564 pasien stadium awal yang datang ke poliklinik dokter bedah onkologi, didapatkan 117 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari pasien tanpa NAC (52 pasien) dan dengan NAC (65 pasien). Pada 65 pasien kanker payudara yang telah menjalani tindakan NAC dan telah dilakukan prosedur SLNB didapatkan 40 pasien (61,5%) menunjukkan hasil SLNB positif biru. Pada 52 pasien kanker payudara tanpa NAC didapatkan 47 pasien (90,4%) menunjukkan penyerapan warna methylene blue pada SLN. Penelitian ini diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 (P<0>Kesimpulan: Kemoterapi Neoadjuvant dapat menurunkan penyerapan Methylen Blue pada prosedur SLNB.
<!--[if gte mso 9]><xml>