Penulis Utama : Heni Trisnowati
1. Abdillah Ahsan
2. Enge Surabina Ketaren
3. Dwi Endah Kurniasih
4.
NIM / NIP : -
×

ABSTRAK
Rumah bebas asap rokok (RBAR) merupakan program inovasi kawasan tanpa rokok berbasis masyarakat yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai bahaya rokok dan melindungi masyarakat yang tidak merokok dari paparan asap rokok.  Penerapan RBAR di Dusun Karet, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dimulai sejak deklarasi RBAR pada Bulan Juni 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program RBAR dan dampaknya terhadap perubahan pola merokok masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui survey kuesioner dan observasi dengan ceklis. Jumlah sampel 196 rumah dan analisis data menggunakan SPSS dengan uji univariat dan bivariat. Sebagian besar responden sudah memasang “cecekan” (tempat mematikan rokok) dan “cecekan” digunakan untuk mematikan rokok sebanyak 52.6%. Aktivitas merokok sebagian besar dilakukan diluar rumah (70,9%). Pola merokok masyarakat setelah satu tahun penerapan RBAR yaitu : berhasil berhenti merokok 48,5%, mengurangi aktivitas merokok 57,3%, merokok di luar rumah 60% dan lebih dari 90% responden tidak merokok dekat ibu hamil dan anakanak. Program RBAR berdampak terhadap perubahan pola merokok merokok masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk merokok di luar rumah cukup tinggi. Keberhasilan program RBAR didukung oleh peran pemimpin desa dan sikap positifnya terhadap program RBAR.  
Kata kunci: implementasi, rumah bebas asap rokok, pola merokok, pedesaan

ABSTRACT
A smoke-free home (SFH) is a community-based smoking free area innovation program that aims to provide awareness to the public about the dangers of smoking and protect non-smoking communities from exposure to cigarette smoke. The implementation of SFH in Karet Hamlet, Bantul Regency, Yogyakarta began since the SFH declaration in June 2017. This study aimed to evaluate the implementation of the SFH program and its impact on changes in community smoking patterns. This research was used quantitative methods with a cross-sectional design. Data collection was carried out through questionnaire surveys and checklist observations. The total sample of 196 houses and data analysis was undertaken by using SPSS with univariate and bivariate tests. Most respondents have installed "cecekan" (a place to swift off cigarettes) and "cecekan" are used to swift off cigarettes by 52.6%. Most smoking activities are carried out outside the home (70.9%). The smoking patterns of the community after one year of implementation SFH are successful smoking cessation 48.5%, reducing smoking activity 57.3%, smoking outside the home 60% and more than 90% of respondents did not smoke near pregnant women and children. The SFH program had an impact on changes in community smoking patterns. Public awareness to smoke outside the home was quite high. The success of the SFH program was supported by the role of the village leader and his positive attitude towards the SFH program.  
Keywords: implementation, smoke-free home (SFH), smoking pattern, rural area

 

×
Penulis Utama : Heni Trisnowati
Penulis Tambahan : 1. Abdillah Ahsan
2. Enge Surabina Ketaren
3. Dwi Endah Kurniasih
4.
NIM / NIP : -
Tahun : 2020
Judul : Implementasi Rumah Bebas Asap Rokok dan Pola Merokok Masyarakat pada Daerah Pedesaan di Bantul, Yogyakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - UNS Press - 2020
Program Studi : -
Kolasi :
Sumber : Hadiah
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Artikel Prosiding
ISSN :
ISBN : 978-602-397-354-5
Link DOI / Jurnal : -
Link Dokumen : -
Status : Public
Pembimbing :
Penguji :
Catatan Umum : Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat “Membumikan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan di Era 4.0 untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Keadilan Kesehatan” Pasca Sarjana, UNS. 2020
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
× Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.