Penulis Utama : Tri Susanti
NIM / NIP : S531508047
×

Latar Belakang: Anemia masih menjadi masalah gizi global walaupun fortifikasi dan suplementasi zat besi sudah dilakukan. Tepung biji salak (TBS) (Salacca Edullis Reinw) sudah dimanfaatkan sebagai minuman herbal. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dosis dan durasi pemberian TBS terhadap kadar hemoglobin dan indeks eritrosit pada tikus model anemia.
Metode Penelitian: Sebanyak 24 ekor tikus Wistar betina berumur 2 bulan, berat badan (BB) ±200 g dan kadar hemoglobin (Hb) >13 g/dl digunakan untuk pengembangan model anemia dan 30 ekor tikus lainnya untuk uji pengaruh TBS. Empat kelompok tikus untuk pengembangan model anemia terdiri dari: Kelompok kontrol (C) diberi diet standar dan tiga kelompok perlakuan (T) diberi diet rendah besi selama 5 (T1), 10 (T2) dan 15 hari (T3). Uji TBS menggunakan 5 kelompok: kontrol normal (KN), kontrol anemia (KA), dan tiga kelompok perlakuan (P) diberi TBS dengan dosis 0,93 g/100g BB (P1), 1,86 g/100g BB (P2) dan 3,72 g/100 g BB (P3). Tikus diberi diet standar 10?ri  BB  dan  minum  ad  libitum.  Kadar  Hb  dan  indeks  eritrosit  (MCV,  MCH  dan MCHC) diukur dengan metode cyanmethemoglobin dan hematoanalyzer. Analisis data dilakukan  dengan  uji  T,  anova  dilanjutkan  Tukey  post  hoc  dan  Kruskal  Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney dengan nilai p< 0>Hasil Penelitian: Rerata kadar Hb kelompok T1 (11,8±0,4 g/dl), T2 (9,7±0,2 g/dl) dan T3  (8,5±0,4  g/dl)  berbeda  signifikan  dibandingkan  kelompok  C  (14,2±0,2  g/dl). Pemberian TBS meningkatkan rerata kadar Hb kelompok P3 (14,0±0,4 g/dl)  setelah 2 minggu perlakuan dan P2 setelah 4 minggu perlakuan (13,5±0,3 g/dl). Rasio MCV dan MCH kelompok P3 lebih tinggi daripada kelompok KN setelah 4 minggu perlakuan dan rasio MCHC setelah 2 minggu perlakuan. Pemberian TBS pada kelompok P3 selama 4 minggu juga meningkatkan jumlah leukosit, granulosit, limfosit dan monosit. Kesimpulan:  Pemberian  TBS  dosis  3,72  atau  1,86g/100g  BB  dapat  meningkatkan kadar  Hb  menjadi  normal  setelah  2  atau  4  minggu  perlakuan.  Dosis  3.72g  TBS meningkatkan  rasio  MCV  dan  MCH  setelah  4  minggu  sedangkan  rasio  MCHC meningkat setelah 2 minggu. Dosis TBS yang sama juga meningkatkan jumlah leukosit, granulosit, limfosit dan monosit setelah 4 minggu perlakuan.
Kata Kunci: Tepung biji salak, Hemoglobin, Indeks Eritrosit, Tikus Model, Anemia

×
Penulis Utama : Tri Susanti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S531508047
Tahun : 2018
Judul : Pengaruh Dosis dan Durasi Pemberian Tepung Biji Salak Terhadap Kadar Hemoglobin dan Indeks Eritrosit Pada Tikus Model Anemia
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Ilmu Gizi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Magister Ilmu Gizi-S531508047-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Paramasari Dirgahayu, dr. PhD
2. Dono Indarto, dr, M.Biotech.St, PhD
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.