ABSTRAK

Inovasi dalam pemerintahan sendiri tidak terbatas pada pemerintah pusat sebagai penggagas sebuah inovasi. Pemerintah daerah diharapkan juga berinovasi sesuai dengan program serta keadaan masyarakat. Dengan berbagai inovasi yang dibuat oleh pemerintah, inovasi dalam bidang keolahragaan juga mulai dikembangkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Berangkat dari himbauan Kemenpora untuk membuat Sekolah Khusus Olahraga (SKO) maka pemerintah Kota Surakarta juga ikut berpartisipasi dengan mendirikan Kelas Khusus  Olahraga (KKO) yaitu kelas yang secara khusus bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya tanpa mengesampingkan pendidikan akademisnya, sebagai embrio awal dari Sekolah Khusus Olahraga yang nantinya akan didirikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu proses inisiasi dan proses implementasi inovasi Program Kelas Khusus Olahraga (KKO) oleh Pemerintah Kota Surakarta yang dilaksanakan di SMP N 1 Surakarta menggunakan teori Rogers (1983). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive. Sedangkan untuk validitas data menggunakan triangulasi metode. Teknik analisis data dilakukan dengan model analisis milik Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa proses inisiasi inovasi program Kelas Khusus Olahraga dimulai dengan melakukan proses agenda setting, dilanjutkan dengan proses penyesuain. Proses implementasi inovasi program Kelas Khusus Olahraga dilakukan melalui tahap re-strukturisasi, dilanjutkan dengan tahap klarifikasi dan terakhir memasuki tahap rutinisasi. Tetapi dalam pelaksanaanya terdapat hambatan berupa venue latihan yang saat ini tidak tersedia dikarenakan proses pembangunana arena stadion Manahan dan belum adanya pernyataan kelayakan dari lembaga yang berwenang mensertifikasi sebuah inovasi baru

Kata Kunci : Inovasi, Kelas Khusus Olahraga, Kota Surakarta