ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif naturalistik dengan bentuk studi kasus terpancang. Penelitian ini dilakukan di UPT Bahasa  Universitas Sebelas Maret Surakarta. Informan dalam penelitian ini adalah koordinator perencanaan, pengajar, dan mahasiswa. Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, analisis dokumen, dan arsip. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Data penelitian dianalisis menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian sebagai berikut 1) Strategi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing yang diterapkan ada dua yaitu strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung. Strategi pembelajaran langsung terdiri dari Strategi memori, kompensasi, dan strategi kognitif.  Strategi pembelajaran tidak langsung yang dimplementasikan berupa strategi metakognitif, afektif, dan sosial. 2) Kendala yang dihadapi oleh pengajar berasal dari pengajar, mahasiswa, dan prasarana. Kendala yang bersumber dari mahasiswa yaitu bahasa pengantar yang digunakan pada awal pertemuan, kemampuan menulis mahasiswa yang masih kurang, dan pelafalan yang dipengaruhi oleh bahasa Ibu dan pembelajar masih menggunakan konsep bahasa Inggris. Kendala non bahasa yang ditemukan pengajar terdiri dari mahasiswa yang tidak bisa menerima dinamika belajar bahasa, mahasiswa suka mencari perhatian pengajar di kelas, tidak dapat menerima konteks, dan motivasi belajar yang kurang. Kendala yang berasal dari pengajar strategi pembelajaran yang diterapkan lebih dominan pada keterampilan berbicara dan menyimak dan komunikasi yang tidak intens antar pengajar. Kendala yang berasal dari sarana prasarana seperti jaringan internet yang tidak lancar dan bahan ajar yang terbatas. 3) Solusi yang dilakukan oleh pengajar untuk mengatasi kendala dengan menggunakan gambar, bermain, mengaitkan topik dengan budaya, gerakan tubuh, dan penggunaan bahasa  Inggris di awal pertemuan, memberi rekaman audio. Pengajar melakukan pengulangan pengucapan, bernyanyi, diskusi dan presentasi. Pengajar memberikan kalimat-kalimat pendek, tugas, dan kegiatan sosial. Pengajar memberi contoh, treatmen, pancingan melalui konteks dan analisis. Pengajar melakukan persiapan di rumah dan memanfaatkan fasilitas yang ada di kelas. 4) Pendapat pembelajar terhadap strategi pembelajaran BIPA di tingkat dasar  positif.