×
ABSTRAK
Hutan menjadi tempat berlindung bagi banyak makhluk hidup yang ada di dunia ini. Saat ini kondisi hutan yang sedang memprihatinkan diseluruh dunia memunculkan gagasan untuk memperbaikinya. Sertifikasi adalah salah satu cara agar tidak terjadi ilegal logging. Selopuro adalah Kelurahan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi sejak tahun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana dampak dari sertifikasi yang telah ada terhadap petani hutan rakyat di Selopuro.
Penelitian ini menggunakan teori strukturasi milik Anthony Giddens. Konsep yang digunakan adalah agensi, struktur dan juga dualitas struktur guna melihat pengaruh dari sertifikasi dan juga petani hutan rakyat. Metode dari penelitian ini adalah evaluasi dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Data didapatkan melalui wawancara secara mendalam, observasi di tempat penelitian dan dokumentasi. Teknik pengambilan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Untuk melihat keabsahan dari data yang telah didapat, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Analisis yang digunakan menggunakan CIPP, dimana melihat dari tujuan awal, modal, proses dan kemudian hasil dari sertifikasi.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dampak dari sertifikasi terhadap petani hutan rakyat bermacam-macam. Pada aspek produksi dampak sertifikasi dirasakan masih belum belum begitu terasa karena harga kayu dan juga pengelolaan unit manajemen yang ada tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh petani hutan rakyat. Kemudian aspek sosial dampak sertifikasi dirasakan dengan semakin dikenalnya Selopuro oleh pihak luar dan juga pohon yang mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup petani hutan. Selain itu pada aspek ekologi dampak sertifikasi yang dirasakan oleh petani hutan adalah semakin membaiknya kondisi lingkungan di Selopuro.