×
Latar Belakang : Somatisasi sering terjadi pada dewasa muda. Dalam hal ini, mahasiswa termasuk kelompok dewasa muda. Somatisasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasakan keluhan yang sebenarnya keluhan tersebut tidak ada. Berbagai faktor dapat menyebabkan gangguan tersebut diantaranya stres. Efikasi diri merupakan bentuk keyakinan diri seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai sesuatu yang diharapkannya. Penelitian terdahulu menyebutkan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan stres yang merupakan salah satu faktor penting munculnya somatisasi. Melihat hal tersebut, peneliti tertarik untuk melihat ada tidaknya hubungan antara efikasi diri dengan kecenderungan somatisasi pada mahasiswa FK UNS.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan September-Oktober 2016. Sampel terdiri dari 252 mahasiswa yang diambil dengan teknik simple random sampling dengan restriksi kriteria inklusi dan eksklusi. Semua responden diminta mengisi kuesioner Efikasi Diri untuk menilai tingkat efikasi diri, kuisioner Adult Somatization Inventory (ASI) untuk mengetahui tingkat kecenderungan somatisasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji chi square dan fisher exact test.
Hasil Penelitian: Dari hasil data, didapatkan presentase efikasi diri tinggi, sedang dan rendah pada mahasiswa sebesar 29%, 69% dan 2%. Presentase kecenderungan somatisasi tinggi, sedang dan rendah pada mahasiswa sebesar 0%, 7% dan 93%. Dari analisis data dengan chi square dan fisher exact test didapatkan p=0,004 (p<0>Simpulan: Terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kecenderungan somatisasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.