×
Latar Belakang: akne vulgaris diperkirakan mengenai 9.4% populasi dunia sehingga meraih peringkat delapan penyakit dengan prevalensi tertinggi di dunia. Dari survey di kawasan Asia Tenggara terdapat 40-80% kasus akne, sedangkan di Indonesia catatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia menunjukkan 60% penderita akne vulgaris pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Salah satu faktor penyebab yang memperparah timbulnya akne vulgaris adalah paparan debu, kotoran dan polusi menyebabkan kulit wajah menjadi kotor dan berminyak. Hal ini dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri P. acnes yang merupakan tempat tumbuh pada folikel pilosebasea. Kegiatan magang proyek yang biasanya dilakukan diluar ruangan meningkatkan faktor resiko menderita akne vulgaris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswa pembelajar teori dan magang di Program Studi Teknik Sipil.
Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Subjek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa/i semester 1 yang dikategorikan sebagai pembelajar teori dan mahasiswa/i semester 7 yang dikategorikan sebagai mahasiswa magang yang bersedia ikut penelitian. Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel terikat adalah derajat keparahan akne vulgaris, sedangkan variabel bebas adalah kegiatan magang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuisioner dan tabel Global Acne Grading System (GAGS) untuk mengukur derajat keparahan akne vulgaris. Analisis data menggunakan uji mann-whitney test (? = 0,05).
Hasil penelitian: analisis data dengan dengan mann-whitney test mendapatkan hasil p = 0,27 (p > 0,05).
Simpulan penelitian: tidak terdapat perbedaan derajat keparahan akne vulgaris yang signifikan antara mahasiswa semester 1 (pembelajar teori) dengan mahasiswa semester 7 (magang).