×
Latar Belakang: Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel manusia yang terbentuk dari karbohidrat. Normalnya glukosa akan masuk ke dalam sel dengan bantuan insulin sehingga kadar glukosa dalam darah tidak tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah, salah satunya periodontitis. Inflamasi pada periodontitis memicu keluarnya sitokin yang dapat mempengaruhi terjadinya resistensi insulin. Selain itu terjadi hubungan timbal balik di mana glukosa darah yang tinggi juga dapat memicu terjadinya periodontitis. Tinginya glukosa dalam darah dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terjadi infeksi, termasuk juga pada gigi dan mulut, salah satunya periodontitis.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien di RSUD Dr. Moewardi. Sampel sejumlah 60 responden diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Observasi dilakukan dengan membagi sampel menjadi 2 kelompok, 30 sampel periodontitis dan 30 non-periodontitis, kemudian diukur kadar glukosa darah puasanya. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan chi square dan p<0>Hasil: Hasil rata-rata gula darah puasa kelompok periodontitis (n = 30) adalah 118,63 mg/dl, sedangkan kelompok non-periodontitis (n= 30) adalah 87,87 mg/dl. Untuk rata-rata gula darah puasa total kedua kelompok (n = 60) adalah 103,25 mg/dl. Hasil uji statistik chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar glukosa darah puasa dengan pasien periodontitis dengan c = 0,464 p < 0>Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara gula darah puasa dengan pasien periodontitis.