ABSTRAK

Kota Surakarta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang masih memiliki beberapa kendala dan kekurangan dalam mendatangkan wisatawan. Salah satu masalah tersebut adalah kurangnya jenis destinasi wisata yang dapat menarik wisatawan. Oleh karena itu, kondisi ini membutuhkan sinergi antar pemangku kepentingan dalam mempromosikan potensi wisata Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sinergi antara pemangku kepentingan pariwisata di Surakarta termasuk Dinas Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Surakarta dan Asosiasi Hotel dan Restoran (PHRI) Surakarta, dan masyarakat. Sinergi dalam promosi adalah salah satu program pengembangan pariwisata sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 40 Peraturan Kota Surakarta Nomor 13 tahun 2016 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPKA) untuk Tahun 20162026. Proses sinergi dilakukan melalui komunikasi dan koordinasi, dan interaksi timbal balik antara keduanya. Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan purposive sampling, dan dokumentasi yang relevan. Validitas data dipertahankan melalui triangulasi sumber; dan analisis data dilakukan melalui analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinergitas antar pemangku kepentingan dalam promosi pariwisata masih belum berjalan dengan baik karena minimnya pendanaan organisasi BPPD dan minimnya anggaran promosi Dinas Pariwisata 

Kata kunci: sinergitas, pemangku kepentingan, promosi pariwisata