×
Exchange Market Pressure yang terjadi saat krisis keuangan global dialami hampir seluruh wilayah di dunia, termasuk negara berkembang. Subprime Crisis mengakibatkan transaksi berjalan menurun drastis dan nilai tukar melemah. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi terhadap EMP dan menganalisis dampak EMP terhadap keputusan penggunaan cadangan devisa atau depresiasi nilai tukar saat krisis di negara berkembang tahun 2005-2018. Penelitian ini menggunakan analisis data panel data sekunder dengan frekuensi tahunan, yang bersumber dari International Financial Statistics (IFS) dan World Development Indicators (WDI). Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: transaksi berjalan dan pertumbuhan kredit domestik terhadap PDB berpengaruh negatif signifikan, sedangkan suku bunga riil dan terjadinya krisis tahun 2008 memberikan pengaruh signifikan positif terhadap EMP di negara berkembang kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin tahun 2005-2018. Setiap negara memiliki solusi dan pilihan masing-masing dalam mengatasi guncangan perekonomian atau krisis. Cadangan devisa berperan lebih kuat selama masa krisis dan negara berkembang yang memiliki akumulasi cadagan devisa yang tinggi lebih tangguh dalam menghadapi krisis.