ABSTRAK

Penggunaan twitter dapat dijadikan sebagai penunjang eksistensi, selain  itu juga untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan pengetahuan. Berbagai macam informasi dapat dengan mudah kita peroleh salah satunya adalah informasi mengenai kesehatan. Namun sayangnya, ada beberapa pihak yang memberikan informasi seputar kesehatan seksual dengan tanpa adanya data yang kredibel dan hanya berdasarkan pengalamannya saja. Salah satunya yakni sexual thread yang diunggah akun twitter @Wariman_.

Peneliti menggunakan Reception Theory dari Stuart Hall dengan tujuan untuk melihat perbedaan penerimaan pesan dari sexual thread unggahan akun @Wariman_ di kalangan mahasiswi. Sehingga peneliti dapat memahami bagaimana pesan itu diterima secara hegemoni, negosiasi, dan oposisi. Juga mengetahui dengan logika penyusunan pesan milik Barbara O’Keefe apakah komunikator memproduksi pesannya.

Hasil dari penelitian dengan menggunakan metode Kualitatif ini adalah pada level teks diketahui bahwa konten sexual thread mendapati pro kontra karena isi konten yang dipertanyakan validitas datanya dan logika penyusunan pesan yang digunakan @Wariman_ yang dianggap terlalu spontan dan tanpa perencanaan. Terlihat dari bahasa yang digunakan terlalu terbuka bahkan terkesan vulgar. Sedangkan pada level konteks, penerimaan pesan sexual thread di kalangan mahasiswi terbagi atas pembaca terhegemoni dan pembaca menolak sexual thread. Adanya respon penolakan dari mahasiswi dikarenakan (1) Bukan Ahli di Bidang Seksologi, (2) Isi Sexual Thread Tidak Valid, (3) Menolak Gaya Penyampaian Pesan @Wariman_, dan (4) Pornografi.

Kata Kunci: Twitter, Sexual Thread, produksi pesan, penerimaan pesan.