RINGKASAN
Muhammad Dharma Prawiratama. H0815081. 2020. “Analisis Manajemen Rantai Pasok Tembakau (Nicotiana Tabacum) di Kabupaten Klaten”. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu M.S. dan Wiwit Rahayu S.P., M.P. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pembangunan pertanian subsektor perkebunan memiliki arti penting terutama di negara berkembang yang selalu berupaya untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan. Selain itu subsektor perkebunan mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri, Oleh karena itu perlu adanya manajemen untuk hasil dari perkebunan tembakau. Penelitian ini bertujuan mengetahui model rantai pasok tembakau serta mengetahui kinerja manajemen rantai pasok tembakau di Kabupaten Klaten.
Metode dasar penelitian adalah deskriptif. Lokasi penelitian yang digunakan yaitu di Kabupaten Klaten, Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Gantiwarno, Kecamatan Jogonalan karena merupakan penghasil tembakau terbesar di Kabupaten Klaten. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sebagai entry point dan penentuan informan selanjutnya dilakukan secara snowball sampling. Penelitian ini mengambil 40 sampel petani. Analisis data yang digunakan menggunakan kerangka model supply chain network dari Vorst dan analisis kinerja menggunakan input marjin pemasaran dan output yang digunakan yaitu farmer’s share untuk mengetahui efisiensi kinerja.
Hasil penelitian ini menunjukan rantai pasok tembakau di Kabupaten Klaten membentuk tiga saluran rantai dan satu saluran khusus dengan mata rantai yang terlibat petani, penebas, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pabrik. Model rantai pasok yang terbentuk dari manajemen rantai pada tingkat petani belum termanajemen dengan baik karena dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang masih rendah dan cenderung tidak ingin berkembang. Kinerja rantai pasok tembakau di Kabupaten Klaten terdapat satu saluran yang kinerja rantainya sudah efisien yaitu ditunjukan dengan nilai efisiensi yang rendah menunjukan 14 % pada saluran ke-2 yang berarti sudah efisien. Sementara 2 saluran lain belum memiliki nilai efisiensi dikarenakan panjangnya rantai dan nilai farmer’s share yang tidak sebanding. Peningkatan efisiensi kinerja dapat dilakukan petani dengan mencari informasi kebutuhan kualitas, kuantitas dan harga agar mendapatkan harga tertinggi. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia sebagai pendukung keberjalanan rantai pasok tembakau di Kabupaten Klaten.