RINGKASAN
INDIKATOR BIOLOGI SEBAGAI PENENTU KUALITAS TANAH DI KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI. Skripsi: Intan Lestari Prima Vera (H0215021). Purwanto, Supriyadi. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret – Surakarta.
Kualitas tanah merupakan kapasitas tanah dalam mempertahankan produktivitas tanaman yang tumbuh di atasnya, menjaga ketersediaan air dan mendukung aktivitas manusia. Kualitas tanah dapat diamati dari beberapa indikator yaitu biologi, kimia dan fisika. Biologi merupakan indikator yang paling sensitif terhadap perubahan. Meningkatkan kondisi biologis tanah dapat dilakukan dengan penambahan bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, jerami dan pupuk organik di pasaran yang bahannya mudah dan murah. Indikator biologi yang sensitif mungkin dapat berpengaruh terhadap indikator kimia dan fisika tanah yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator biologi dnegan indikator lain dan menilai kualitas tanah sawah dengan tiga macam pengolahan lahan di Girimarto. Sampel tanah dianalisis dengan 13 parameter yaitu Respirasi tanah, Total mikroba, Biomassa C mikroba, pH tanah, P-Tersedia, C-Organik, Kapasitas Tukar Kation (KTK), N-total, Kejenuhan Basa (KB), Al-dapat ditukar, K-Tersedia, Tekstur tanah dan Berat jenis. Hasil menunjukkan bahwa indikator biologi yang diamati saling berkaitan satu sama lain, berkaitan dengan beberapa parameter dalam indikator kimia namun tidak berkaitan dengan indikator fisika. Nilai Indeks Kualitas Tanah pada sawah organik, semi organik dan konvensional secara berturut-turut 2,66, 2,51 dan 2,27. Nilai ini membuktikan bahwa sawah yang dikelola secara organik memiliki kualitas yang lebih baik.