ABSTRAK

 Anak merupakan salah satu pilar dalam masyarakat, sering dikatakan bahwa anak merupakan penerus dari keberlangsungan sebuah bangsa. Jika seorang anak memiliki visi hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, maka anak tersebut akan mampu membawa dirinya untuk masa depan. Namun, jika seorang anak mengalami gangguan mental akibat tekanan yang dia derita dalam proses kehidupannya, anak tersebut akan sulit untuk berkembang dan meraih potensi maksimalnya. Terlebih, apabila anak tersebut terjerat kasus hukum dan harus menetap sebagai warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak. Selain sulit untuk berkembang karena terbatasnya akses, tentunya kondisi anak tersebut diperparah dengan cap atau stigma yang didapatkan dari masyarakat setelah anak tersebut menjalani proses hukum. Oleh karena itu, diharapkan program Layanan Bimbingan Kelompok mampu untuk memperbaiki kesehatan mental dari anak-anak yang memiliki masalah agar lebih siap untuk kembali ke masyarakat kelak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peningkatan kapasitas dari Morgan, yang membahas mengenai kapasitas yang diartikan sebagai kemampuan, keterampilan, pemahaman, sikap, nilai, hubungan, perilaku, keadaan, sumber daya, dan motivasi sebagai peran yang dijalankan sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan. Kemudian teori Pembelajaran Sosial dari Miller dan Dollard, yang membahas mengenai mempelajari banyak perilaku ”baru” melalui pengulangan perilaku orang lain yang kita lihat. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuisioner terbuka, observasi, wawancara serta dokumentasi. Sedangkan untuk pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu kepada anak-anak penghuni LPKA yang sebagai informan utama, yayasan sahabat kapas sebagai informan kunci, serta kepada fasilitator dan pendamping anak dari LPKA itu sendiri sebagai informan penunjang. Sementara untuk menjamin validitas dari data yang terkumpul, penulis menggunakan triangulasi sumber data. Untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisis interktif yang meliputi tiga komponen utama yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Kata Kunci : Anak; LPKA Kutoarjo; Pendidikan Karakter; Perubahan Perilaku