Penulis Utama | : | Ajeng Sari Wuryaningtyastuti |
NIM / NIP | : | D1217003 |
Abstrak
Dalam interaksi sosial, komunikasi menjadi sesuatu yang intens dan musik adalah salah satu media dalam berkomunikasi. Campursari adalah salah satu genre musik daerah dan Didi Kempot merupakan salah satu penyanyi terkemuka dengan lagu – lagu yang berkisah percintaan. Sejak tahun 2019, lagu-lagunya digandrungi oleh kaum millennial, bahkan menjadi salah satu music kebanggaan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mediskripsikan tanggapan dan penilaian kaum millennial terhadap lagu-lagu Didi Kempot, pesan moral yang disampaikan, dan alasan generasi muda menyukai musik campursari beserta dampaknya terhadap wawasan Bahasa Jawa.
Populasi dalam penelitian ini adalah fansbase Sobat Ambyar di Rumah Blogger Indonesia Solo, jumlah anggotanya sangat besar tetapi tidak didaftar karena hanya aktif di sosial media dan tidak pernah diselenggarakan pertemuan secara resmi “kopdar”. Sedangkan sampel diambil dari pengurus dan anggota yang bersedia menjadi informan dengan pertimbangan tingkat pendidikan, usia dan tempat tinggal. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap informan kunci, pengamatan langsung pada konser Didi Kempot, dan media social. Data tersebut kemudian dianalisis dengan mempertimbangkan tiga domain apresiasi (art feeling, art valuing, dan art emphasizing) dengan diperkuat pendapat ahli terkait : fungsi lagu sebagai media komunikasi, pesan yang ada pada lirik lagu, rangsangan lirik lagu terhadap otak manusia, musik sebagai gambaran realita dunia sekelilingnya, genre musik, dan teori kebiasaan dalam berbahasa.
Hasilnya menunjukkan bahwa: a. lirik lagu yang dianalisa menyampaikan pesan tentang realita kehidupan, pengalaman emosional, pelestarian bahasa, dan gambaran dunia sekelilingnya, b. kata-kata konotatif cenderung mudah dipahami dan campursari diterima sebagai genre musik alternatif baru c. liriknya mudah dihafal dan dipahami dengan irama koplo, dan memiliki senggakan dalam beberapa lagu, dan d. bagi kaum muda bersuku Jawa tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengapresiasi lirik lagu berbahasa jawa, sedangkan penggemar non Jawa mengalami sesulitan dalam memahami makna kata-katanya, tetapi tetap dapat menikmati dan ada upaya untuk memahaminya. Jika ditinjau dari domainnya, maka refleksi pengalaman emosional, tanggapan, dan alasan millennial menyukai lagu Didi Kempot termasuk domain art feeling; pesan tentang realita kehidupan dan pengakuan millennial campursari sebagai genre musiknya masuk domain art valuing; sedangkan penyebutan God Father, music gambaran dunia, apresiasi berbahasa Jawa masuk domain art emphasizing.
Kata Kunci: Didi Kempot, campursari, apresiasi, musik, dan kaum millennia
Penulis Utama | : | Ajeng Sari Wuryaningtyastuti |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D1217003 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pesan pada Lirik Lagu Didi Kempot dalam Menumbuhkan Apresiasi Musik Jawa (Campursari) pada Generasi Millenial |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FISIP - 2020 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FISIP Ilmu Komunikasi-D1217003-2020 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Drs. Adolfo Eko Setyanto, MS |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|