×
RINGKASAN
Irvan Khoeroni. H0415001. 2020. “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Perhutanan Sosial di Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali”.Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.Si. dan Hanifah Ihsaniyati, S.P., M.Si., Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pemberdayaaan masyarakat sekitar hutan melalui program perhutanan sosial adalah program nawacita pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan yang tetap berpedoman pada aspek kelestarian hutan. Masyarakat diharapkan mampu menciptakan ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan terhadap perubahan faktor eksternal. Salah satu bentuk upaya pemerintah adalah dengan mencanangkan program Perhutanan Sosial bagi masyarakat desa sekitar hutan. Program perhutanan sosial ini salah satunya diberikan kepada masyarakat Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Pemberdayaaan Masyarakat pada program Perhutanan Sosial ini membutuhkan strategi agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal masyarakat.
Metode dasar penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis data yang digunakan melalui matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan Matriks QSPM. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di kelompok Tani Wonolestari II Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Penentuan informan dilakukan secara purposive dengan didasarkan pada sumber yang dianggap tepat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, kemudian jumlah informan ditentukan dengan snowball sampling. Data diperoleh menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 faktor kekuatan dan 10 faktor kelemahan. Faktor kekuatan utama dalam pemberdayaan masyarakat Perhutanan Sosial berasal dari aspek SDM dan manajemen kelompok, sedangkan faktor kelemahan utama yang ada pada masyarakat berasal dari aspek ekonomi dan kebijakan. Faktor Eksternal program meliputi 10 faktor peluang dan 10 faktor ancaman. Faktor peluang utama berasal dari aspek sosial budaya dan kebijakan pemerintah, sedangkan faktor ancaman utama berasal dari aspek ekonomi dan sumberdaya alam. Hasil analisis IE memperlihatkan pemberdayaan masyarakat pada program perhutanan sosial ini berada pada sel V yang berarti strategi yang sesuai adalah mempertahankan dan mempertahankan kondisi yang telah ada. Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis matriks SWOT sebanyak tujuh alternatif strategi. Prioritas strategi yang diperoleh dari matriks QSP adalah Penguatan kelembagaan lokal petani dalam pengelolaan hutan yang mengutamakan kelestarian hutan dengan TAS (Total Attractive Score) 7,4652.