RINGKASAN
Ana Fitrotun Nisa. H0415007. “Motivasi Masyarakat dalam Budidaya
Kopi Pesisir di Desa Pucangan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen”.
Pembimbing utama Dr. Suminah, M.Si. dan pembimbing pendamping Dr. Ir. Eny
Lestari, M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kopi pesisir merupakan kopi yang dibudidayakan di daerah pesisir dengan
ketinggian kurang dari 15 mdpl. Penggunaan lahan kawasan pesisir yang kurang
produktif membuat salah satu tokoh masyarakat menginisiasi untuk
membudidayakan kopi pesisir. Kopi pesisir ini merupakan bentuk inovasi baru
Desa Pucangan karena belum ada yang membudidayakannya. Selama sepuluh
tahun terakhir sejak 2008 orang yang membudidayakan kopi pesisir dari 8 orang
meningkat menjadi 121 orang. Pengaruh lingkungan masyarakat sekitar serta
dukungan pemerintah Desa Pucangan dalam pelaksanaan sarana dan prasarana
memotivasi masyarakat untuk membudidayakan kopi pesisir ini.
Daerah yang membudidayakan kopi pesisir adalah Desa Pucangan
Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis
tingkat motivasi masyarakat dalam budidaya kopi pesisir, mengetahui tingkat
faktor-faktor pembentuk motivasi masyarakat dan menganalisis pengaruh faktorfaktor pembentuk motivasi terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya kopi
pesisir di Desa Pucangan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
purposive. Metode pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
membudidayakan kopi pesisir di Desa Pucangan Kecamatan Ambal Kabupaten
Kebumen berjumlah 121 orang. Sampel diambil menggunakan teknik simple
random sampling dengan rumus Slovin sebanyak 55 orang. Data dianalisis dengan
regresi linier berganda IBM SPSS Statistics 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa
Pucangan memiliki motivasi yang tinggi khususnya motivasi untuk saling
berhubungan pada membudidayakan kopi pesisir, tingkat faktor-faktor pembentuk
motivasi yaitu pendidikan non formal memiliki tingkat yang rendah, pendapatan
masyarakat tergolong menengah ke bawah, peran penyuluh dan lingkungan sosial
memiliki tingkat yang tinggi, sarana dan prasarana memiliki tingkat sangat tinggi.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh
signifikan terhadap motivasi masyarakat yaitu pendidikan non formal, peran
penyuluh, lingkungan sosial, serta sarana dan prasarana, sedangkan pendapatan
tidak berpengaruh signifikan.