RINGKASAN
PENGARUH VARIASI PELAPISAN PUPUK NITROGEN DAN VARIASI KUALITAS SERASAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN NITRIFIKASI DAN PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) DI ANDISOL. Skripsi : Andita Sari Pramudia Wati (H0216005). Pembimbing : Purwanto, Sri Hartati. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Akibat nitrifikasi sekitar 67% pupuk N pada berbagai tanaman pangan di dunia (setara US $15,9 milyar/tahun) hilang dalam bentuk N2O, N2, NO, NO2, dan atau hilang tercuci dalam bentuk nitrat. Nitrifikasi adalah proses oksidasi amonium menjadi nitrat secara mikrobiologis. Proses nitrifikasi dapat menghasilkan senyawa dalam bentuk nitrat, N2O, atau NO yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan melalui air, tanah, atau udara, sehingga membahayakan makhluk hidup. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan cara untuk menghambat atau mengendalikan nitrifikasi secara efektif dan berkelanjutan. Percobaan dilakukan di Greenhouse plastik yang terletak di Plesungan, Karanganyar hingga masa tanam jagung vegetatif maksimum sekitar Mei-Juni menggunakan Rancangan Acak Lengkap tiga ulangan. Tanah Andisol yang digunakan sebagai media pertumbuhannya diambil dari Desa Tegalrejo, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang dengan titik koordinat 07º25'28.3'' LS dan 110º31'35 .7'' BT dan terletak pada ketinggian 760 meter di atas permukaan laut. Ada 9 perlakuan, satu kontrol, empat adalah perlakuan dengan inhibitor alami dalam bentuk penambahan serasah, dan empat lagi adalah modifikasi pupuk agar bersifat slow release dengan melapisi pupuk. Serasah yang digunakan adalah Gliricidia maculate, Albizia falcataria, Senna siamea, dan Tithonia diversifolia. Pelapis yang digunakan adalah ¬mud-ball, kertas koran, kertas semen, dan plastik yang dilubangi. 
Efektivitas penghambatan nitrifikasi tertinggi terjadi pada perlakuan N-plastik yang dilubangi memiliki yaitu sebesar 26,67%, lebih tinggi 59,52% dibanding dengan perlakuan kontrol. Perlakuan juga berpengaruh terhadap jumlah daun, berat kering akar, dan berat kering tajuk tanaman. Tanaman yang memiliki jumlah daun, berat kering akar dan berat kering tajuk tertinggi terjadi pada perlakuan penambahan serasah Gliricidia maculate yaitu berturut-turut sebesar 13 helai, 5,81g, dan 36,21g.